Lepas Rumah Sakit, Syaukani Dipindah ke Kondominium

Selasa, 05 April 2011 – 13:30 WIB
Syaukani HR bersama mantan Ketua DPRD Kaltim, Soehartono saat mencoba menyanyi bersama. Dok :JPNN

JAKARTA - Mantan Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Syaukani Hassan Rais tak lagi menjalani perawatan di ruang unit stroke Rumah Sakit Gleneagles, Singapura.  Sejak pertengahan Maret lalu, dengan tujuan memulihkan daya ingat, terpidana korupsi pertama yang diampuni Presiden SBY ini diperbolehkan pulang ke apartemen oleh dokter.

Padahal secara fisik, kondisi mantan Ketua DPD Partai Golkar Kaltim itu tak menunjukkan kemajuan berarti dibanding saat menjalani perawatan di Indonesia"Kalau menurut orang awam masih kayak kemarin (lumpuh) tapi menurut dokter udah lumayan," kata putri sulung Syaukani, Silvi Agustina, saat dihubungi Selasa (5/4).

Membaiknya sang ayah, lanjut Silvi, bisa dilihat dari reaksi tubuh yang ditunjukan

BACA JUGA: BPK: Kepala Daerah Masih Banyak Tilap Anggaran

Misalnya, mata Syaukani bisa merasakan perubahan sinar saat lampu kamar dipadamkan
Kaki dan tangan Syaukani juga mulai bisa digerakkan saat menjalani terapi air di kolam renang

BACA JUGA: KPK Paparkan Ketimpangan Penganggaran PSSI

Termasuk pula hasil pemindaian lewat Magnetic Resonance Imaging (MRI), yang menunjukan sel-sel otak Syaukani mulai banyak yang pulih.

"Hasil MRI waktu pertama berobat ke Mount Elizabeth (sebulan kemudian pindah ke Gleneagles) bulan November 2010 beda banget
Tadinya warnanya putih sekarang abu-abu

BACA JUGA: BPK Temukan Ribuan Kasus Korupsi

Kata dokter sel otak bapak mulai membaik," kata Silvi menyebutkan kemajuan kesehatan ayahnya dibanding paska gagal bernafas yang berujung pada serangan stroke pada awal Januari 2009.

Karena perawatan dilakukan di luar rumah sakit, lanjut Silvi, otomatis dokter datang tiap hari ke apartemen yang berlokasi di kawasan elit Orchard Scott.  "Apartemen cuma 3 kamar tapi ada fasilitas kolam renangnya, supaya bapak bisa terapi air," ungkap SilviSelain terapi air (aquatic theraphy), secara berkala mata Syaukani disinari laser atau brain simulationTujuannya, agar saraf mata yang putus akibat serangan stroke bisa tersambung lagi ke otak.

Informasi yang diperoleh JPNN, apartemen yang kini ditinggali Syaukani serta istrinya, Dayang Kartini lebih tepat disebut kondominiumSesuai lokasinya, kondominium tersebut bernama Orchard Scotts CondoTarif per harinya jika di rupiahkan mencapai Rp 3,5 juta, atau Rp 105 juta per bulanLima kolam renang, firness center, dan arena bermainan anak-anak, adalah sebagian fasilitas yang bisa dinikmati penghuni secara gratis.

Silvi yang mengaku baru pulang dari Singapura pada Minggu (3/4) menambahkan, walau kemajuannya lamban, pihak keluarga sementara waktu tak berencana memindahkan perawatan Syaukani ke tempat lainTerlebih dokter meminta terapi yang kini tengah dijalani harus diperpanjang hingga 6 bulan ke depan"Tanggung kalau pulangKalau dipindah pengobatannya harus dari nol lagi," ungkap Silvi.

Konsekuensi lain dari kepindahan ke apartemen, ungkap Silvi, pihak keluarga mendatangkan perawat baru dari TenggarongDengan begitu secara bergiliran, Syaukani ditunggui 3 perawat asal IndonesiaSelain penambahan perawat, tiga anak Syaukani yakni Silvi, Rita Widyasai (Bupati Kukar), dan Windra (Iing) juga bergiliran menunggui sang ayah tiap dua pekan"Supaya bapak nggak depresi, makanya kita sama cucu-cucu sering besuk ke Singapura" katanya lagi.

Silvi enggan menyebutkan berapa uang yang telah dikeluarkan untuk merawat ayahnya selama di SingapuraDia juga menolak mengiyakan saat ditanya apakah nilainya sudah mencapai Rp 2 miliar"Aku nggak ngurus gituan (biaya berobat), itu urusan perusahaan (batubara) Iing," katanya lagi

Gleneagles dan Mount E bukanlah rumah sakit pertama yang didiami SyaukaniSejak masih berstatus tersangka kemudian terdakwa korupsi oleh KPK sekitar 3,5 tahun lalu, Syaukani sudah bolak balik ke rumah sakit mulai dari Gading Pluit, Pusat Pertamina hingga Cipto Mangunkusumo

Syaukani mendapat grasi dari presiden lewat Kepres tertanggal 15 Agustus 2010Pemberian grasi dengan pertimbangan sakit berat ini, sempat dipertanyakan aktivis antikorupsi karena dinilai bertentangan dengan janji pemerintahan SBY yang akan menindak penyeleweng uang negara(pra/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ring 1 Capai 81,36 Persen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler