Lestari Moerdijat: Antisipasi Pasar Gelap Vaksin Covid-19 dengan Sistem Kewaspadaan Tepat

Selasa, 09 Maret 2021 – 21:40 WIB
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat. Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menyoroti maraknya pemberitaan pasar gelap vaksin Covid-19 di dunia.

Oleh karena itu, sosok yang karib disapa Rerie ini mewanti-wanti kedatangan vaksin dengan merek berbeda maupun maraknya pasar gelap vaksin Covid-19 agar diantsipasi dengan langkah yang tepat.

BACA JUGA: Tiongkok Pengin Indonesia jadi Pusat Vaksin Covid-19, Lestari Moerdijat Bilang Begini

Pimpinan MPR dari Fraksi Partai NasDem itu menegaskan sistem kewaspadaan baku harus dijalankan untuk memperlancar proses vaksinasi Covid-19 secara nasional.

"Saya berharap ada sejumlah langkah yang bisa memastikan masyarakat mendapatkan vaksin yang aman dan tepat, di tengah maraknya pemberitaan pasar gelap vaksin Covid-19 di dunia," kata Rerie dalam keterangan tertulisnya, Selasa (9/3).

BACA JUGA: Azis Syamsuddin Sambut Hangat Tiongkok yang Pengin Jadikan Indonesia Pusat Vaksin

Seperti diketahui, pakar keamanan dari perusahaan perangkat lunak Kaspersky, Dmitry Galov dalam siaran persnya yang dikutip sejumlah media menyebutkan telah menemukan vaksin Covid-19 dijual bebas di ‘pasar gelap’.

Kaspersky memeriksa 15 pasar berbeda di jaringan Darknet (bagian dari internet yang tidak terlihat oleh mesin pencari di internet) dan menemukan iklan untuk tiga merek vaksin Covid-19.

BACA JUGA: Ada Garis Melengkung di Kaca Kokpit, Batik Air Delay, Penumpang Diberi Kompensasi

Menurut Rerie, informasi tersebut harus diantisipasi melalui langkah kewaspadaan dengan memastikan bahwa vaksin yang masuk ke Indonesia benar-benar bersumber dari produsen resmi, serta lewat tahapan baku yang telah ditetapkan.

Apalagi, ujar Rerie, pola pasokan vaksin Covid-19 di Indonesia disepakati bisa dilakukan oleh pemerintah dengan vaksin gratisnya, dan pihak swasta dengan program vaksin gotong-royong.

Rerie berharap pengadaan vaksin gotong-royong yang dilakukan pihak swasta benar-benar mewaspadai maraknya vaksin Covid-19 di pasar gelap.

Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu juga berharap jangan sampai vaksin dari pasar gelap ini masuk ke wilayah Indonesia. Pasalnya, dia menegaskan, bila aspek keamanan vaksin tidak terjamin, upaya vaksinasi yang dilakukan akan berisiko tinggi terhadap masyarakat.

Selain itu, lanjut Rerie, pasokan vaksin dengan merek berbeda juga harus diikuti penjelasan yang transparan terkait vaksin Covid-19 tersebut, agar masyarakat tidak ragu untuk menjalani program vaksinasi nasional.

Seperti diberitakan di sejumlah media, pada Senin (8/3) Indonesia mendapat pasokan vaksin Covid-19 produksi AstraZeneca sebanyak 1.11 juta dosis vaksin dengan total berat 4,1 ton.

AstraZeneca merupakan merek vaksin Covid-19 kedua yang tiba di Indonesia setelah vaksin produksi Sinovac, yang saat ini sudah didistribusikan ke masyarakat.

Rerie mengatakan, informasi yang transparan antara lain seperti efek samping dan bahan baku produksi vaksin AstraZeneca harus konsisten disosialisasikan kepada masyarakat luas oleh para pemangku kepentingan untuk menyukseskan program vaksinasi Covid-19 nasional. (*/jpnn)

 

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler