Lima orang sudah dipastikan tewas, termasuk warga asal Australia, menyusul ledakan sebuah gunung di White Island Selandia Baru, Senin (9/12/2019).
Jumlah korban diperkirakan akan meningkat seperti disampaikan Perdana Menteri Australia Scott Morrison. "Masih akan ada berita lebih buruk lagi," katanya.
BACA JUGA: Polusi Udara di Sydney Makin Memburuk, Tujuh Kali di Atas Tingkat Bahaya
Inilah apa yang terjadi sejauh ini. Minggu lalu, ada peringatan 'aktivitas gunung berapi'
Peingatan dikeluarkan oleh Badan Pemantau Geologi Selandia Baru GeoNet pada hari Selasa (3/12/2019) yang mengatakan adanya aktivitas moderat gunung berapi di White Island.
BACA JUGA: Pengusaha Australia Tony Haritos Diklaim Lolos dari Kasus Narkoba di Indonesia
Aktivitas itu sudah berlangsung sejak bulan September namun sekarang menjadi lebih sering.
"Semburan gas, uap dan lumpur terpantau di danau permukaan gunung tersebut," kata pernyataan tersebut.
BACA JUGA: Puluhan Turis Tak Diketahui Nasibnya Pascaletusan Gunung White Island
Tingkat awas yang dikeluarkan sebelum meletus berada di tingkat 2 dari kemungkinan paling tinggi yaitu tingkat 5.
"Pemantauan dan data menunjukkan bahwa gunung ini memasuki periode dimana kegiatan letusan kemungkinan besar akan terjadi," tambahnya.
Letusan gunung ini sebelumnya terjadi di tahun 1914 dan menewaskan 12 penambang sulfur di sana.
Di bulan April 2016 juga terjadi ledakan namun tidak berlangsung lama. Video gunung satu jam sebelum ledakan Video: Keadaan gunung 30 menit sebelum letusan terjadi. (Indonesian)
Video ini direkam oleh seorang turis bernama Michael Schade yang mengatakan tragedi yang terjadi "rasanya susah dipercaya."
"Seluruh rombongan tur kami berada di kawah utama 30 menit sebelum ledakan tersebut," tulisnya di Twitter.
Schade mengatakan dia dan keluarganya sedang menunggu di kapal mereka ketika melihat letusan terjadi. Foto beberapa detik sebelum letusan Photo: Foto yang diambil kamera GeoNet satu menit sebelum letusan gunung di White Island. (Supplied: White Island Crater Rim webcam)
Gambar itu diambil oleh kamera yang dipasang GeoNet, yang otomatis mengirim gambar setiap 10 menit.
Kalau dilihat lebih dekat, terlihat seseorang yang berdiri di kawah.
Foto tersebut diambil jam 14:10 sore waktu setempat, dan ledakan terjadi pukul 14:11
Menurut polisi Selandia baru, ada 47 orang yang berada di pulau kecil tersebut ketika ledakan gunung terjadi.
Hari Selasa PM Australia Scott Morrison mengatakan ada 24 warga Australia, berusia antara 17 sampai 72 tahun yang ikut tur White Island saat itu.
Lima orang yang berada di pulau tersebut tewas, dan delapan orang lainnya hilang.
Pakar gunung (vulkanologis) mengatakan abu letusan mencapai 3.658 meter ke udara. Kesaksian dari kapal pesiar Photo: Foto yang diambil mengenai gunung di White Island pukul 13:49 sebelum letusan terjadi pukul 14:11. (Twitter: Michael Schade)
Di saat kejadian wartawan ABC Australia Donna Field dan John Taylor sedang berada di kapal pesir Ovation of the Seas yang berlabuh di Tauranga, tidak jauh dari White Island.
"Saya mendaki Gunung Manganui dan melihat hal yang saa kira asap dari kebakaran. Setelah kembali ke kapal barulah putri saya mengatakan ada letusan gunung." tulis Field.
Penumpang dan awak dari kapal pesiar tersebut baru saja mengunjungi White Island.
Beberapa saat sebelum letusan, tingkat peringatan dinaikkan ke tingkat 4 namun kemudian diturunkan ke tingkat 3 jam 16:25 hari Senin sore. Bantuan penyelamatan segera dilakukan Photo: Para turis dievakuasi setelah gungung di White Island meletus hari Senin (9/12/2019). (Supplied: Michael Schade)
Pilot Helikopter Penyelemat Auckland Westpac James Tayler mengatakan kepada TV 1 News 1 Selandia Baru bahwa mereka mendapat panggilan sekitar pukul 14:40 waktu setempat.
"Informasi yang kami dapatkan hanya mengatakan ada letusan di White Island, dan kemungkinan korban banyak." kata Tayler kepada 1 NEWS.
Dua helikopter segera dikerahkan, dan yang ketiga juga meluncur sekitar pukul 17:30.
Tugas mereka adalah membawa yang cedera ke rumah sakit.
"Mereka diselimuti debu gunung dan terlihat mengalami luka bakar parah."
Tiga puluh satu orang (13 diantaranya warga Australia) dirawat di rumah sakit, dengan tiga sudah boleh meninggalkan rumah sakit.
Satu-satunya yang sudah diketahui identitasnya adalah seorang pemandu wisata asal Selandia Baru.
Lihat selengkapnya dalam bahasa Inggris di sini
ABC/Reuters
BACA ARTIKEL LAINNYA... Makin Banyak Begal HP Incar Turis Asing di Bali