jpnn.com, TARAKAN - Wali Kota Tarakan Khairul mengaku bingung dengan keputusan pusat yang masih menetapkan Tarakan kembali memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4.
Padahal menurut mantan Kepala Dinas Kesehatan Kota Tarakan itu, data positif rate dan kasus harian sangat jauh dari indikator daerah level 4.
BACA JUGA: Wali Kota Khairul dan Istrinya Divaksinasi Covid-19 Pakai Jatah Tenaga Kesehatan
“Enggak tahu, saya juga bingung ini padahal kita sudah turun semuanya, tapi biarin ajalah," kata Wali Kota Khairul, Kamis (23/9).
Menurut Khairul, informasi dari Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan seharusnya Kota Tarakan sudah turun ke level 3.
BACA JUGA: Ahli Epidemiologi Sarankan PPKM Level 4 Diperpanjang
"Tapi muncul lagi statemen Menko Ekonomi (Airlangga Hartarto),” bebernya.
Khairul menambahkan, alasan pemerintah pusat masih menetapkan Tarakan sebagai daerah yang melanjutkan PPKM level 4 karena berada di wilayah aglomerasi.
BACA JUGA: Kemenkes Ingatkan Kunci Penting Agar Level PPKM Turun, Begini!
Hal ini ga berdampak ke Kabupaten Bulungan yang notabenenya dekat dengan wilayah Tarakan.
“Malah lucunya Bulungan juga ikut kena level 4 karena dianggap dekat dengan Tarakan,” imbuhnya.
Melihat pada jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit saat ini hanyalah 20 persen.
Ketua Satgas Covid Kota Tarakan ini menerangkan, pada 21 September lalu hanya terdapat 31 pasien yang dirawat di seluruh rumah sakit.
“Bed kita di rumah sakit total 275, yang terisi hanya 31, itu kan sekitar 20 persen aja,” kata eks Sekda Kota Tarakan itu.
Tak hanya itu, positif rate Covid -19 di Tarakan hanya menunjukan angka 1,3 persen saja dari jumlah testing yang dilakukan.
Khairul mengatakan, dengan masih berada level 4 berdampak pada sektor pendidikan dan juga pariwisata.
“Kendalanya PTM (pembelajaran tatap muka) itu, sama program menteri yang mau diadakan di sini jadi tidak bisa karena daerah kita masih level 4, jadi dampaknya di hotel juga,” tandas Khairul. (mar1/benuanta)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi