jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sangat serius menyikapi persoalan perubahan iklim. Persetujuan Paris yang menargetkan agar peningkatan suhu global tidak melampaui dua celsius tampak semakin berat tantangannya.
Oleh karena itu, diperlukan peningkatan ambisi total NDC (National Determined Contributions) dari semua negara pada 2020, untuk menjamin terhindarnya kenaikan suhu global.
BACA JUGA: KLHK Perkuat Pengamanan Kawasan Konservasi TN Komodo dan Labuan Bajo
"Bagi Indonesia, target NDC yang ditetapkan tahun 2015 telah menunjukkan pencapaian yang signifikan khususnya dari sektor penggunaan lahan, perubahan penggunaan lahan dan kehutanan. Sehingga kami optimistis bisa memperbaiki ambisi NDC tahun 2020 mendatang," ujar Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) KLHK, Ruandha Agung Sugardiman, di Jakarta.
Peningkatan ambisi orang, apapun kelompoknya, profesinya, suku atau apapun agama yang dianutnya," kata Ruandha.
BACA JUGA: KLHK Meluncurkan Mobil Laboratorium untuk Respons Pencemaran
Kedua, melakukan reformasi birokrasi dan corrective actions terhadap tata kelola sumber daya alam, dan memperkuat penegakan hukum.
"Melalui akselerasi dua hal tersebut, saya optimistis kita akan mampu meningkatkan ambisi dan skala mitigasi, seraya meningkatkan ketahanan iklim atau climate resiliency, dan daya adaptasi kita terhadap iklim yang berubah," imbuhnya.
BACA JUGA: KLHK Bangun 120 Hektare Persemaian Modern di Lokasi Ibu Kota Negara Baru
Fenomena pemanasan global, perubahan musim, dan bencana hidro-meteorologis, boleh dikatakan telah banyak dikenal oleh masyarakat luas.
Namun kebijakan, langkah dan inisiatif mitigasi dan adaptasi yang telah ditempuh Indonesia, baik di tingkat lokal, nasional dan global masih belum banyak diketahui oleh masyarakat luas.
Dalam konteks ini, disampaikan Ruandha, maka kehadiran buku "Indonesia Menghadapi Perubahan Iklim" mempunyai peran dan relevansi yang besar.
"Trilogi buku ini tidak hanya dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman dan sense of urgency terhadap perubahan iklim. Tetapi juga untuk mengetahui sampai sejauh mana usaha mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim yang telah dilakukan selama ini, serta agenda kedepan yang harus ditempuh bersama oleh pemerintah pusat dan daerah, regulator, kalangan pebisnis, akademisi, LSM, serta seluruh lapisan dan golongan masyarakat luas," tutur Ruandha. (cuy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan