jpnn.com, BLORA - PT Pupuk Indonesia menggelar demonstration plot (demplot) tanaman padi dengan aplikasi pupuk organik cair Phonska Oca di Desa Kentong, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Senin (24/5).
Demplot ini dikerjakan oleh dua anggota holding PT Pupuk Indonesia, yaitu Petrokimia Gresik dan Pupuk Sriwidjaja Palembang.
BACA JUGA: Pupuk Indonesia Siapkan Stok Hingga 6 Minggu ke Depan & Kerahkan 612 Petugas di Berbagai Daerah
Hal ini merupakan wujud komitmen perusahaan untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Blora melalui perbaikan kondisi lahan dengan menggunakan pupuk organik.
“Sumbangsih pertanian Blora untuk ketahanan pangan nasional cukup besar, sehingga harus benar-benar dioptimalkan,” ujar Direktur Produksi Pupuk Indonesia Bob Indiarto.
BACA JUGA: Bertekstur Kental dan Lengket, Sirop Bisa untuk Pelumas Kenikmatan di Ranjang?
Berdasarkan data Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora, lanjut Bob, produksi beras selama setahun mencapai 600 ribu ton. Sedangkan, beras yang dikonsumsi masyarakat Blora tidak lebih 150 ribu ton.
"Kegiatan ini juga menjadi sarana edukasi bagi petani di Blora, khususnya dalam menerapkan pemupukan yang presisi," jelasnya.
BACA JUGA: Petani Harus Tahu Cara Mendapatkan Kuota Pupuk Bersubsidi, Jangan Sampai Ketinggalan
Adapun aplikasi pupuk yang digunakan antara lain pupuk organik granul Petroganik, Urea, Phonska Oca, dan NPK Phonska 15-10-12 yang merupakan formulasi baru.
Phonska Oca merupakan pupuk yang memiliki kandungan unsur hara majemuk NPK dan pupuk organik dalam bentuk cair dengan kandungan C-Organik minimal 6%.
Pupuk ini juga diperkaya dengan unsur mikro serta mikroba fungsional yang bermanfaat untuk tanah dan tanaman.
“Kandungan organik berfungsi untuk perbaikan tanah sedangkan kandungan pupuk majemuk dapat meningkatkan produktivitas, jadi sangat komplet,” tutur dia.
Phonska Oca telah melewati uji laboratorium di lembaga penelitian dan uji coba aplikasi di berbagai daerah.
Hasilnya Phonska Oca sangat cocok diaplikasikan pada tanaman padi maupun komoditas lain. Pupuk ini mampu meningkatkan produktivitas antara 13 hingga 61 persen.
"Harapannya, aplikasi dalam demplot ini bisa diduplikasi oleh petani lainnya di Blora sehinga dapat mendukung produktivitas pertanian setempat,” terang Bob.
Phonska Oca diaplikasikan dengan cara disemprot. Dosis yang digunakan sebanyak 5 liter per hektar dan dilakukan penyemprotan secara rutin setiap satu minggu sekali.
"Menjadi kebanggan, Phonska Oca merupakan produk organik yang diproduksi sepenuhnya dengan 100% bahan baku dalam negeri," ungkap Bob.
Selain itu, demplot Blora ini juga menggunakan pupuk subsidi NPK Phonska dengan formulasi baru 15-10-12. Pada 2021 ini, sesuai dengan kebijakan Kementerian Pertanian (Kementan) terdapat perubahan formula pupuk NPK Phonska bersubsidi dari awalnya NPK 15-15-15 menjadi NPK 15-10-12.
“Perubahan ini dijalankan pemerintah dengan prinsip efisiensi. Namun tetap mengedepankan kualitas untuk hasil panen yang optimal,” jelas Bob.
Terkait demplot aplikasi Phonska Oca di Blora, Wakil Bupati Blora, Tri Yuli Setyowati, mengapresiasi dan memastikan mendukung inovasi tersebut.
Menurut Wabup, pupuk cair ini nanti bisa mengurangi kebutuhan pupuk lain, dimana aplikasinya 1 hektar lahan padi hanya membutuhkan 5 liter Phonska Oca.
"Kami sangat terbuka dengan adanya pupuk cair ini dan saya minta kepada Pupuk Indonesia untuk sama-sama bergerak menjaga kestabilan harga pupuk," kata Wabup.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kepada Deddy Corbuzier, Ivan Gunawan Mengaku Stres dan Lelah
Redaktur & Reporter : Yessy