Libur Lebaran Terlalu Panjang Bisa Ganggu Perekonomian

Jumat, 20 April 2018 – 07:28 WIB
Masyarakat menikmati masa liburan di Pantai Ancol, Jakarta, Senin (25/ 12). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan, libur Lebaran yang totalnya mencapai 12 hari nonstop bakal menghambat aliran investasi dan konsumsi.

Berdasar surat keputusan bersama (SKB) tiga menteri, pemerintah menambah libur tiga hari, yaitu 11, 12, dan 20 Juni.

BACA JUGA: Penambahan Cuti Libur Lebaran Diharapkan Bisa Urai Kemacetan

Sebagian masyarakat juga bisa jadi libur sejak 9 Juni karena tanggal tersebut adalah Sabtu. Tadinya libur Lebaran hanya berlaku 13–19 Juni.

Dia memerinci, pengeluaran ekspor berkontribusi pada 20 persen produk domestik bruto (PDB).

BACA JUGA: Ini Tanggal Cuti Bersama Lebaran Tambahan

Sementara itu, impor 19 persen. Di luar itu, investasi langsung berperan 32 persen terhadap PDB (produk domestik bruto).

”Sementara kita banyak bergantung pada ekspor dan investasi langsung. Libur yang lebih lama akan memperlambat pengurusan perizinan investasi serta arus ekspor dan impor sehingga berimbas pada kelangsungan usaha dan industri,” ujar Bhima, Kamis (19/4).

BACA JUGA: Sah! Pemerintah Tambah Libur dan Cuti Bersama 2018, PNS?

Sementara itu, dari sisi konsumsi, libur Lebaran yang panjang sebenarnya bisa meningkatkan belanja konsumen.

Bhima menilai tujuan pemerintah menambah libur Lebaran cukup positif.

Selain mengantisipasi kemacetan pada waktu yang bersamaan, masyarakat punya waktu yang lebih banyak untuk belanja dan liburan.

Namun, ekspektasi kenaikan konsumsi itu bisa jadi tidak tercapai jika masyarakat malah menghabiskan waktu liburan di rumah saja.

”Sebenarnya, kalau orang bekerja ke kantor atau truk-truk mengantarkan barang ke luar kota, perputaran uang kadang malah lebih banyak terjadi. Penambahan libur ini kalau saya lihat hanya upaya pemerataan ekonomi dan perputaran uang, dari yang pusatnya di kota menyebar hingga ke desa,” tutur Bhima. (rin/c6/sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sasar Anak Muda, Monex Luncurkan Aplikasi Trading


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler