Lieus: Spanduk Tolak Jenazah Ahokers Itu Aspirasi Warga

Selasa, 21 Maret 2017 – 19:37 WIB
Masjid pasang spanduk tolak salatkan jenazah pendukung penista agama. Foto: Whatsapp Group

jpnn.com, JAKARTA - Penolakan menyalati jenazah pendukung pasangan Ahok-Djarot di sejumlah wilayah menuai banyak kritik. Warga dinilai berlebihan dalam menyikapi kasus penistaan agama yang menjerat Basuki T Purnama alias Ahok.

Namun, ada juga yang berpandangan bahwa tindakan warga itu wajar dan harus dihargai. Pasalnya, pernyataan Ahok memang sangat menyakiti umat Islam.

BACA JUGA: Dua Minggu, Tim Ahok-Djarot Raup Rp 12,3 Miliar

"Spanduk itu kan aspirasi dari hati masyarakat. Harusnya mereka hargai. Bahwa mayoritas warga tidak suka Ahok ya harus diterima legawa," kata Koordinator Komunitas Tionghoa Anti-Korupsi (KomTak) Lieus Sungkharisma saat dihubungi rmoljakarta, Selasa (21/3).

Menurut Lieus, isu ini menjadi besar karena dipolitisasi oleh Ahok dan timnya. Pasalnya, mereka semakin panik menghadapi pencoblosan putaran kedua Pilgub DKI Jakarta, 19 April mendatang.

BACA JUGA: Memvonis Ahok Bersalah Tanpa Tabayun Justru Tak Islami

Karena itulah, pasangan petahana itu menggunakan strategi apapun untuk menggenjot perolehan suara mereka. Salah satunya dengan mendramatisir spanduk penolakan menshalatkan jenazah.

"Ahok-Djarot sengaja membesar-besarkan soal spanduk untuk mendongkrak elektabilitas mereka yang terus merosot," kata tokoh Tionghoa ini.

BACA JUGA: Ahok Anies Diingatkan Jangan Sekadar Kejar Kemenangan

Diungkapkan Lieus, sebagai kepala daerah non-aktif, harusnya Ahok-Djarot lebih bersikap bijaksana dalam menghadapi permasalahan yang timbul di tengah-tengah masyarakat, salah satunya adalah soal bagaimana menyikapi kemunculan spanduk bernada provokatif itu. (ipk/rmol)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketum PPP Hadir di Sidang Kasus Ahok, Nih Alasannya


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler