jpnn.com - jpnn.com - Setelah dari DPR, direncakan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud akan mengunjungi Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.
Imam besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengatakan sampai tadi malam belum mendapatkan konfirmasi resmi kapan Raja Salman berkunjung ke masjid.
BACA JUGA: Tim Arab Saudi Tiga Kali Mengecek Kursi untuk Sang Raja
Meskipun begitu pengelola masjid sudah menyiapkan seluruh permohonan layanan Raja Salman.
’’Seperti lift baru dan toilet khusus untuk Raja Salman sudah selesai dipersiapkan,’’ jelasnya, kemarin.
BACA JUGA: Begini Rekayasa Parkir untuk Rombongan Raja Salman
Pria yang menjadi imam besar sejak awal 2016 itu mengatakan, ini adalah pengalaman perdananya menyambut seorang kepala negara.
Selama ini dia hanya menerima kunjungan pejabat menteri atau setingkat menteri asing.
BACA JUGA: Istiqlal Bersolek demi Kunjungan Raja Salman
Mantan Wakil Menteri Agama itu mengaku sudah siap menyambut dan mendampingi Raja Salman selama berada di Istiqlal.
Sebagai lazimnya yang sudah-sudah, perbincangan saat berkeliling masjid Istiqlal adalah menceritakan bahwa masjid ini menjadi simbol Islam moderat di Indonesia.
Banyak sekali simbol-simbol yang ditunjukkan pada setiap jengkal desain masjid ini.
Seperti desain-desain khusus yang menunjukkan tanggal kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Contohnya adalah diameter kubah masjid Istiqlal yang mencapai 45 meter, merupakan simbol Indonesia merdeka tahun 1945.
Selain itu tinggi menara masjid ini mencapai 66,66 meter atau 6.666 cm yang melambangkan jumlah ayat dalam Alquran.
Kemudian di puncak menara Istiqlal terdapat mahkota yang menjulang setinggi 30 meter, melambangkan 30 juz Alquran. ’’Istiqlal sendiri artinya adalah merdeka,’’ jelasnya.
Nasaruddin mengatakan masjid yang terbesar se Asia Tenggara itu sudah komplit mewakili unsur Indonesia dan Islam.
Belum lagi arsiteknya yakni Frederich Silaban yang menganut agama Kristen.
Menurut mantan Dirjen Bimas Islam Kemenag itu, Istiqlal juga menjadi masjid yang tidak sebatas menjadi tempat salat semata.
Tetapi juga ada kegiatan-kegiatan pendidikan dan pemberdayakaan umat. Saat kunjungan Raja Salman nanti juga digelar beberapa pameran di Istiqlal.
Sejumlah kepala negara pernah menjajakkan kaki di Masjid Istiqlal. Seperti Barrack Obama bersama istrinya pada 2010 lalu.
Kemudian Bill Clinton juga pernah ke masjid ini pada 1994. Presiden lain yang pernah ke Istiqlal adalah Mahmoud Ahmadinejad, Muammar Ghaddafi, Pangeran Charles, Wakil Ketua Partai Komunis Tiongkok Li Youanchao, Perdana Menteri Norwegia Jens Stoltenberg, dan kanselir Jerman Angela Markel pada 2012 lalu.
Kendati Raja Salman belum datang ke Indonesia, ternyata tim pengaman dari Polri sudah dijanjikan untuk mendapat apresiasi. Ada sejumlah reward yang akan diberikan Raja Arab pada Polri.
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divhumas Mabes Polri Kombespol Martinus Sitompul menjelaskan bahwa ada reward untuk setiap personil yang terlibat pengamanan kedatangan Raja Salman.
”Sebenarnya pertemuan yang tertunda Jumat lalu juga membahas itu juga,” paparnya.
Awalnya, terdapat informasi bahwa reward itu berupa naik haji dan umroh untuk personel yang terlibat dalam pengamanan kedatangan Raja Salman.
Namun, Martinus menampiknya. Menurutnya, informasi bahwa mendapatkan naik haji itu belum benar.
Pasalnya, hingga saat ini bentuk reward dari Raja Arab ini belum diketahui. ”Kan acara pertemuan Wakapolri dan Duta Besar Arab tertunda,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, bila nanti ternyata ada reward berupa naik haji, tentunya semua itu akan diumumkan.
Namun, yang pasti saat ini belum ada reward semacam itu. ”Belum itu ya,” ungkapnya.
Saat ini Polri fokus untuk menginventarisir personil yang akan terlibat dalam pengamanan kadatangan Raja Arab tersebut.
Semua itu bergantung dari Polda Jakarta dan Bali. ”Kan, berkunjungnya ke kedua daerah itu,” terangnya.(byu/lum/jun/wan/idr)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Eskalator Khusus dan Mobil Raja Salman Memang Wow
Redaktur : Tim Redaksi