jpnn.com - ANAK-anak sekolah mengerumuni tenda TNI AD dari Kodim 1014/Pbn, pada momen Nusantara Bersatu. Mereka bahkan tak kuasa menahan keingintahuan terhadap sejumlah peralatan tempur yang dipamerkan. Bahkan beberapa diantaranya berkesempatan merasakan sensasi menggenggam senjata api.
CALVIN KURDLENSON, Pangkalan Bun
BACA JUGA: Ada yang Unik, Istri Memilih Suami Kedua
Ribuan peserta dari berbagai elemen masyarakat memeriahkan Nusantara Bersatu di halaman Kantor DPRD Kotawaringin Barat (Kobar), Rabu (30/11) lalu.
Meskipun sudah berlalu, namun kesan dan suasana kebanggsaan tidak akan pernah dilupakan ratusan pelajar, terutama murid SD.
BACA JUGA: Menteri Siti Puji Kemajuan Gorontalo
Namanya juga anak-anak. Ketika waktu istirahat sekolah tiba, bukan menyebar bermain, malah berbondong-bondong menghampiri stan loreng milik TNI.
Sambil mengenakan ikat kepala warna merah puntih, mereka berebut untuk dapat merasakan senjata api berada di genggaman tangan.
BACA JUGA: Memprihatinkan, Sudah 6 Bulan Pegawai di Kabupaten Ini Tidak Terima Beras
Ya, dalam kegiatan tersebut, Kodim 1014/Pbn sengaja membuka stan yang berisi bermacam-macam peralatan perang.
Namun, murid-murid SD sudah mengincar peralatan yang terbuat dari besi berwarna hitam tersusun rapi di atas meja, paling depan. Bermacam senjata api, dipamerkan baik laras panjang maupun pendek.
“Om om, boleh dipegang gak senjatanya,” tanya seorang murid dengan polos sekaligus penasaran terhadap senjata tipe senapan mesin ringan (SMR), FN minim buatan Belgia.
Anggota TNI yang bertugas dengan sigap memperbolehkan. Tak pelak, begitu mendapat izin, malah membuat anak-anak lainnya langsung berebutan.
Menariknya lagi, setelah diperbolehkan untuk memegang senjata itu, anak-anak langusng memanfaatkan momen langka itu untuk berfoto.
Dalam pameran senjata itu, bermacam-macam senjata yang dipamerkan diantaranya, senapan serbu SS1 asal Indonesia, Amerika M16 A1, SMR MK3 senjata yang dibuat di Belgia.
Adapula senjata laras pendek buatan Indonesia, pistol semi otomatis Pindad P1.
Berbahaya, tentu saja tidak, karena senjata itu tidak ada amunisinya. Pameran itu, selain meramaikan kegiatan Nusantara Bersatu, juga untuk memberikan pengetahuan bagi siswa siswi tentang perlengkapan TNI dan bahaya dari senjata api itu sendiri. (ang/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jurnalis Kaltim Post Luka Parah Ditikam Pria Berbadan Tegap
Redaktur : Tim Redaksi