Lihat, Ibas Tuangkan Langsung Minyak Goreng Saat Operasi Pasar

Rabu, 09 Maret 2022 – 14:57 WIB
Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas ikut menuangkan secara langsung minyak goreng per liter kepada warga yang antre dalam operasi pasar di Ngawi, Jawa Timur, Selasa (8/3). Foto: Humas FPD DPR RI

jpnn.com, NGAWI - Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono ikut berkeringat di tengah warga yang sedang mengantre minyak goreng secara tertib dan mematuhi protokol kesehatan (prokes).

Bak pedagang yang sedang berjualan, Ibas panggilan akrabnya ikut menuangkan minyak goreng secara langsung meggunakan ukuran liter kepada warga yang antrean saat operasi pasar.

BACA JUGA: Mendag Cek Harga Minyak Goreng di Pasar Kebayoran Lama, Hasilnya Mengejutkan!

Ibas melakukan aksi nyatanya ketika mendengar kabar mahalnya harga minyak goreng.

Bersama petugas yang lain, Ibas tampak begitu teliti menuang dan menakar minyak goreng yang siap dijual murah sesuai harga eceran tertinggi (HET).

BACA JUGA: Pantau Distribusi Minyak Goreng Murah, Mendag: Awas Ya, Harus Sesuai HET

“Meniko, biar kulo sing tuangkan langsung minyak gorengnya ya. Sabar. Sabar ya, Bu. ikut antre,” sapa Ibas.

Kemudian dijawab, “Waduh langsung Mas tho’, Matur Nuwun Mas Ibas.”

BACA JUGA: Heboh Kelangkaan Minyak Goreng, AKBP Dwi Nur Setiawan Bergerak

Edhie Baskoro pun ikut bertanya dalam dialog kecilnya dengan warga.

“Bu, biasanya butuh berapa liter seminggu? tanya Ibas. 

“Wah ya tergantung Mas, karena kulo jualan jadi bisa dua liter dalam seminggu. Jadi, kalau langka dan mahal, kami sulit Mas,” jawab salah seorang seorang warga.

Sontak Ibas pun menjawab, “Ya messeake ya, untuk itu sekarang kami berikan atensi dan kepedulian ini, Bu!”

“Monggo jangan banyak-banyak ya. Kita harus berbagi dengan yang lainnya,” lanjut Ibas.

Dalam operasi pasar murah di dapilnya, Ibas menyalurkan 16.000 liter (16 ton) minyak goreng, Selasa (8/3/22).

“Ini adalah realitas kejadian yang kami temui di Kabupaten Ngawi ketika kami melakukan reses DPR RI. Kami serap aspirasi masyarakat tidak hanya dari pemberitaan, tetapi kami melihat langsung di lapangan bahwa benar mereka merasa kesulitan dan mengeluhkan mahalnya harga kebutuhan pokok seperti kedelai, lombok (cabai), daging, dan yang paling gaduh adalah minyak goreng," ujar Ibas.

Ibas menilai harga minyak goreng belakangan ini memang berubah-ubah dan terjadi kelangkaan.

Di Kabupaten Ngawi, Ibas mengaku sempat bertanya kepada kepala pasar dan para pembeli untuk harga eceran tertinggi sebesar 14 ribu hingga 17 ribu rupiah.

Akan tetapi, kata Ibas, realitanya masyarakat masih harus membeli minyak goreng dengan harga yang lebih dari itu, bisa sampai Rp 20 ribu hingga Rp 30 ribu, bahkan ada yang sampai Rp 90 ribu per liter.

Di sela-sela operasi pasar, Ibas juga menyempatkan waktunya untuk berdialog langsung dengan para pedagang yang sedang mengantre.

“Harga jual minyak sekarang berapa, Bu?" tanya Ibas yang dijawab kompak oleh para pedagang, “Mahal, Pak!”

"Kalau kemarin satu liter harganya Rp 20 ribu dan bisa lebih,” ujar salah satu pedagang.

Menurut Ibas, kenaikan harga bahan pokok ini tentu menyulitkan masyarakat. Oleh karena itu, selain mendengar dan melakukan serangkaian kegiatan operasi pasar demi melakukan stabilisasu harga bahan pokok.

Ibas juga mengajak pemerintah pusat dan daerah, khususnya Kementerian Perdagangan dan dinas terkait untuk melakukan pendekatan secara langsung ke kepala pasar, pedagang, maupun distributor.

Selanjutnya, Ibas pun berharap produsen sawit atau minyak goreng terus meningkatkan produksinya agar tercapai kebutuhan dalam negeri sehingga tindak menjadi langka.

“Saya menyambut baik atas segala aksi nyata para produsen, pemerintah pusat dan daerah dalam menyikapi tantangan ini. Kami sebagai wakil rakyat akan terus menyampaikan aspirasi ini ke pemerintah untuk dicarikan solusi cepat dan terbaiknya,” terangnya.

Dengan adanya kawalan bantuan minyak goreng dari Ibas di Dapil Jawa Timur VII, Supriyanto selaku penjual makanan merasa sangat terbantu.

“Terima kasih, Mas Ibas, sudah diberi bantuan minyak goreng murah. Ini adalah hal yang bagus, bisa membantu rakyat yang lemah. Minyak goreng kan sekarang harganya tinggi. Ini sangat lumayan bisa untuk modal saya jualan makanan di warung sehingga saya bisa tetap untung,” ucap Supriyanto penuh rasa syukur.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler