Lihat Nih, Ceceran Limbah B3 di Sepanjang Pantai Nongsa

Jumat, 27 Januari 2017 – 03:15 WIB
Pantai Nongsa yang tercemar limbah di Batam, Kepri, Kamis (26/1). Foto: batampos/jpg

jpnn.com - Dinas Lingkungan Hidup Pemko Batam mendapati ada limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun) di sepanjang 1.2 Km Pantai Nongsa semenjak Sabtu (21/1) lalu. Diperkirakan limbah yang berceceran di sepanjang pantai di Nongsa ini sebanyak 40 hingga 60 ton.

"Itu Sluge Oil, sangat berbahaya sekali," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemko Batam, Dendi Purnomo kepada Batam Pos (Jawa Pos Group), Kamis (26/1).

BACA JUGA: Orang Tua Korban Saling Beri Dukungan

Ia mengatakan limbah ini telah mencemari lingkungan tak hanya sekitaran Pantai Nongsa saja. Tapi juga daerah Pantai di Bintan. "Kami duga limbah ini berasal dari kecelakaan kapal pada bulan lalu di Selat Philip," ujarnya.

Limbah kapal inilah yang dibawa oleh arus dan gelombang, hingga sampai ke tepi pantai. Terkait hal ini, pihaknya sudah berkoodinasi dengan Guskamla, Kanpel dan juga Marine Security.

BACA JUGA: Tiga Hari Pencarian 16 Korban Tewas Ditemukan

"Kami cek sampelnya, bila cocok akan kami lakukan tindakan," tuturnya.

Tindakan apa? Ia mengatakan nantinya pihaknya meminta kapal tersebut bertanggungjawab untuk membersihkan limbah-limbah tersebut. Dan menormalisasi lingkungan yang telah tercemar oleh limbah tersebut. "Pastinya begitu," tegasnya.

BACA JUGA: Tug Boat Tenggelam Dihantam Ombak, Seluruh ABK Selamat

Dayat nelayan Pantai Nongsa mengatakan limbah ini membuat kulitnya terasa panas. Selain itu minyak yang bertebaran di laut, juga mengurangi minat pengunjung untuk berenang di pantai tersebut.

"Gak tau juga kami karena apa, tapi pada malam minggu (21/1) hitamnya pekat. Dan jumlahnya banyak," ucapnya.

Setahu dirinya, limbah ini mencemari tak Pantai Nongsa saja, tapi Teluk Mata Ikan, Pantai Melayu dan Pulau Putri. "Saya lihat di daerah itu juga ada," ujarnya.

Ia mengatakan pada beberapa waktu lalu, Dinas Lingkungan Hidup Pemko Batam sudah mengambil sampel limbah ini. Dan mereka diperingkatkan untuk memainkan limbah ini atau menguburnya. "Kata mereka biarkan saja, jangan dipegang," ucapnya.

Akibat limbah ini, ia mengatakan melihat beberapa ikan terapung dan membusuk di laut. "Gak tau karena ini atau tidak, tapi sebelumnya tak seperti ini," ujarnya.

Dari pantauan di Pantai Nongsa sepajang bibir pantai terdapat gumpalan lembek seperti aspal cair. Bongkahan hitam ini sangat lengket, namun tak berbau. Tak hanya di bibir pantai saja, tapi juga terlihat gumpalan-gumpalan kecil "sluge oil" ini dipermainkan oleh ombak. Dan ada beberapa yang sampai ke pantai, dan lengket di pasir dan akar-akar pohon.

Sementara itu di Pantai Mata Ikan, limbah ini tidak sebanyak di Pantai Nongsa. Menurut warga sekitarnya, limbah ini tertimbun oleh pasir akibat gelombang. (ska)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Saya Tewas Jam 3, Kenapa Dikabari Jam 10 Malam?


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Batam  

Terpopuler