jpnn.com - MEDAN - Meski diwarnai protes, pemilihan Wakil Gubernur Sumatera Utara akhirnya terlaksana dengan baik.
Hasilnya, dari dua calon, akhirnya Brigjen TNI Purnawirawan Nuhajizah Marpaung terpilih untuk mendampingi Gubernur Tengku Erry Nuradi.
BACA JUGA: Jembatan Paralel Landak Jadi Prioritas Pontianak Tahun Depan
Dia terpilih setelah mengungguli calon lainnya Muhammad Idris Lutfi dalam pemilihan digelar DPRD Sumut, Senin (24/10).
Nuhajizah memperoleh 68 suara dari 87 suara sah, sedangkan Idris Lutfi hanya meraih 19 suara dan ada satu suara tidak sah.
BACA JUGA: Secara Kasat Mata Kota Bandung Memang Cantik, tapi Ternyata...
Nurhajizah yang lahir di Asahan ini merupakan jago dari Partai Hanura. Sementara Muhammad Idris Lutfi didukung PKS.
“Kalau sampai satu tahun delapan bulan ini tidak ada perubahan, tentu wartawan akan marah sama saya. Kok begini juga, padahal sudah ada ibu-ibu.” ujar Nurhajizah seperti diberitakan pojoksatu (Jawa Pos Group) hari ini.
BACA JUGA: Digilir Dua Pacar sampai Hamil
“Kan ibu-ibu paling bisa minta ke bapaknya. Nanti kita akan berupaya minta ke bapak-bapak di pemeritah pusat,” tambahnya.
Mantan Kepala Biro Hukum Setjen Kemenhan ini menjadi Wagub perempuan pertama di Sumut. Ditanya soal itu, dia mengaku bersyukur dan berharap dapat dicontoh perempuan lainnya di masa akan datang.
“Karena perempuan itu kan lebih apik mengurus anak-anaknya, ngurus rumah, ngurus suami, samalah nanti juga dengan di sini (Pemprov Sumut) nanti,” ujarnya.
Sejatinya pemilihan hari ini tak berjalan dengan mudah. Lantaran diwarnai kontroversi karena ada surat dari PTUN Jakarta yang meminta proses itu dihentikan.
Penyebabnya, PKNU mengajukan gugatan karena tidak dilibatkan untuk mengusulkan nama calon wagub.(rgu/mbc/nin/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bengkel Cat Terbakar, Pemilik Dijilat Api
Redaktur : Tim Redaksi