jpnn.com - SURABAYA – Kebun Binatang Surabaya kembali menggelar acara tahunan memberi "makan besar" komodo dewasa. Yakni, satwa yang usianya lebih dari dua tahun dan sudah memasuki masa kawin.
Sebanyak 47 kilogram daging kambing dipotong kecil-kecil kemudian diberikan pada komodo. Pemberian makan itu dilakukan secara serentak pada pukul 13.30. Perinciannya, 21 kilogram diberikan kepada komodo di kandang 1A, sedangkan 26 kilogram untuk komodo di kandang 3A.
BACA JUGA: Info Penting bagi Pencari Kerja, Ada 2.237 Lowongan
’’Masing-masing kandang berisi lima komodo dan tujuh komodo,’’ ujar Nur Ali Faisol, dokter hewan KBS, kemarin (5/6).
Makan besar untuk komodo dewasa tersebut dilaksanakan selama dua kali sebulan. Yaitu, pada 5 Juni dan 20 Juni. Alasannya, sistem pencernaan komodo termasuk lambat. Selain itu, kandang komodo di KBS tidak terlalu luas. ’’Pemberian makan sudah kami atur sedemikian rupa supaya tidak obesitas,’’ katanya.
BACA JUGA: Cari Penglaris ke Dukun, Siapkan Apel Jin, eh...Usaha Malah Bangkrut
Pemberian makan untuk komodo itu dibedakan berdasar usia. Yang remaja diberi makan seminggu sekali. Yang anak-anak diberi makan dua kali seminggu. Dia menjelaskan, berat ideal komodo dewasa adalah 50–60 kilogram. Apabila komodo mengalami obesitas, itu memengaruhi sistem reproduksinya.
Sementara itu, pemberian makan dengan daging kambing juga mengandung maksud tertentu. Daging kambing memiliki banyak kandungan kalsium sehingga berguna bagi komodo yang berkembang biak. ’’Kalsium diperlukan untuk membentuk cangkang agar lebih kuat,’’ tuturnya.
BACA JUGA: 100 PNS di Daerah Ini Ijazahnya S1 tapi Kuliah Hanya 6 Bulan
Dia mengungkapkan bahwa ketika baru lahir, komodo dikenalkan dengan kuning telur. Kemudian, makanan ditambah dengan daging sapi cacah. Setelah usianya lebih matang, daging sapi tidak lagi dicacah dan ditambah tikus putih hidup. Setelah berusia dua tahun, mereka diberi makan daging kambing beserta tulangnya.
Sebenarnya, komodo yang memasuki usia kawin mengalami penurunan nafsu makan. Namun, pihak KBS tetap memberi makan seperti porsi biasanya. ’’Biar mereka sendiri yang mengatur porsi makannya,’’ jelas Kepala Departemen Perawatan Satwa KBS Suwarno.
Menurut dia, siklus komodo terjadi selama setahun sekali. Setiap Juni–Juli mereka memasuki masa kawin. Kemudian, pada Agustus mereka sudah bertelur. Dalam 7–8 bulan kemudian, telur-telur tersebut menetas.
’’Cuaca memengaruhi masa bertelur dan menetas komodo. Kalau masih musim penghujan, masa bertelur dan menetasnya bisa lebih lama,’’ ungkapnya. (ant/c20/git)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPO Tersangka Korupsi Proyek Kapal DKP Bintan Ditangkap di Batam
Redaktur : Tim Redaksi