jpnn.com - BEKASI - Husein (31), seorang pemilik warung makan di bilangan Bekasi Timur, menjadi korban praktik perdukunan. Dia menemui dukun minta penglaris, agar warungnya setiap hari berjubel pembeli. Boro-boro laku, usahanya malah bangkrut.
Awalnya Husein dikenali oleh temannya, Yadi (27) ke orang pintar di bilangan Arenjaya. Husein menyebut orang pintar itu dengan panggilan Mami (54).
BACA JUGA: 100 PNS di Daerah Ini Ijazahnya S1 tapi Kuliah Hanya 6 Bulan
“Waktu itu saya disuruh menyediakan bahan-bahan yang saya tidak kenal seperti Apel Jin, Madat dan sejenisnya,” ucap Husein, Jumat (5/6).
Tidak hanya bahan-bahan aneh yang diminta Mami. Wanita yang memiliki ciri khas memakai baju serba hitam itu sempat meminta mahar untuk penglaris sebesar Rp5 juta. "Namun karena saya hanya pegang Rp 2 juta maka Mami pun meminta saya untuk kembali minggu depan lagi ke rumahnya," cerita Husein, seperti diberitakan Gobekasi (Grup JPNN).
BACA JUGA: DPO Tersangka Korupsi Proyek Kapal DKP Bintan Ditangkap di Batam
Setelah dipenuhi mahar, kata Husein warung makan Husein bukannya ramai malah mengalami kebangkrutan karena kehilangan modal.
“Waktu itu modal saya dua juta hilang untuk bayar mahar, ditambah pinjem sama teman tiga juta juga jadi tanggungan,” ucap Husein.
BACA JUGA: Mantap... Perusak Lingkungan Ini Akhirnya Ditetapkan Tersangka
Menyadari warungnya tak kunjung ramai, Husein berinisiatif mendatangi rumah Mami. Namun bukannya bertemu dengan Mami, rumah yang didatangi Husein sudah kosong dan tidak berpenghuni.
“Saat itu juga saya sadar bahwa saya kena tipu oleh orang yang mengaku pintar. Sekarang saya sadar bahwa untuk membesarkan usaha memerlukan upaya dan usaha yang lebih bukan percaya kepada orang yang mengaku pintar,” pungkas Husein. (cr21/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Komentar Gubernur Sani soal Kantor PLN Tanjungpinang Dimolotov
Redaktur : Tim Redaksi