jpnn.com - JAKARTA - Pasca-aksi intoleransi di Tanjungbalai, Sumatera Utara, Jumat (29/7) lalu, menyisakan puing-puing reruntuhan lima Vihara. Namun, peristiwa yang dipicu karena kesalahpahaman itu, akhirnya berujung damai.
Atas peristiwa itu, TNI dan Polri menggelar kerja bakti di beberapa Vihara. Hal ini dilakukan, agar bekas reruntuhan tidak terlihat, sehingga vihara bisa direnovasi kembali.
BACA JUGA: HNW: Rusuh Tanjungbalai Peringatan untuk Semua Umat
"Sudah kondusif. Sekarang sedang dilakukan bersih-bersih di lokasi," kata Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Agus Rianto di Mabes Polri, Jakarta, Senin (1/8).
Menurut Agus, kerja bakti bukan hanya untuk mendukung renovasi semata. Namun, agar menghilangkan memori sebagian orang yang merasa kecewa atas kejadian itu.
BACA JUGA: Sebegini Total Uang yang Diterima Wali Kota Semarang dari Damayanti
"Sampai kondisinya benar-benar bersih. Yang palin penting upaya untuk menghilangkan kesan traumatis masyarakat," ujar Agus.
Agus juga menerangkan, selain TNI-Polri, Pemerintah Daerah Tanjungbalai turut turun tangan dan menjadi pioner dalam kerja bakti ini. Bahkan, tokoh masyarakat dan pemuka agama ikut dilibatkan.
BACA JUGA: Nurhadi Mundur, Pemeriksaan di KPK Bakal Mulus
"Seperti di Vihara Tri Ratna yang dilakukan oleh personel Polri, TNI, dinas kebersihan, pemadam kebakaran, warga sekitar, dan jemaah Vihara Tri Ratna. Kegiatan pembersihan tersebut dihadiri FKPD yang dipimpin oleh Pak Wali Kota," terang Agus. (Mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Si Cantik Sebut Kesaksian Politikus PKB Bohong
Redaktur : Tim Redaksi