jpnn.com, BOGOR - Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan angkat bicara terkait kondisi SMP Terbuka 911 Cijeruk, Bogor, Jawa Barat, yang membutuhkan sarana dan prasarana.
Menurutnya, apa yang dialami puluhan siswa SMP Terbuka 911 Cijeruk dengan belajar di bawah terpal, merupakan tamparan keras bagi Pemerintah Kabupaten Bogor.
BACA JUGA: Ombudsman Desak Bupati Ade Yasin Evaluasi DLH Kabupaten Bogor
“Pemda harus malu. Ini membuat pikiran kami (pemerintah, red) terbuka dengan adanya kejadian ini,” ucapnya.
Ia menilai wajib belajar 12 tahun harus benar-benar terealisasikan di Bumi Tegar Beriman demi terbentuknya sumber daya manusia (SDM) yang unggul.
BACA JUGA: Calon Kepala Desa Ini Menunggangi Kuda Seharga Rp 2 Miliar
“Itu PR kita. PR kita tidak hanya bangunan tapi SDM dan biaya operasional itu harus ada, harus dipikirkan. Karena hak warga negara mendapatkan pendidikan. Apalagi pendidikan gratis harus di konfirmasi dengan fakta di lapangan. Jangan gratis di buku tapi di lapangan bayar,” katanya.
BACA JUGA: Sekolah Kekurangan Kursi, Ratusan Siswa di Batam Terpaksa Lesehan
BACA JUGA: Sungai Cileungsi Tercemar Limbah, Ombudsman: DLH Kabupaten Bogor Tidak Berkompeten
Dengan adanya kejadian seperti di SMP 1 Terbuka Cijeruk, Iwan langsung menugaskan Dinas Pendidikan (Disdik) untuk menginventarisir wilayah mana saja yang membutuhkan pembangunan sekolah.
Karena dengan sistem zonasi, menurut Iwan, wilayah terpencil sudah harus mulai dibangun sekolah, agar para murid mampu mendapatkan pendidikan di tempat yang layak. Bukan beralaskan tanah, beratapkan terpal.
“Nanti Kita anggarkan sekolah terbuka. Bukan hanya revitalisasi tapi pembangunan juga. Bahkan Saya pernah bahas itu saat rapat terbatas waktu penyusunan RKPD itu,” imbuhnya. (ded/mtr)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Selain Gasak Laptop, Uang Infak dan Komputer, Maling di Bogor Juga Mengambil Sisa Gorengan
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti