Lily Wahid Dianggap 'Sakit'

Minggu, 20 Maret 2011 – 23:30 WIB

JAKARTA - Rasa gemas pengurus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terhadap Lily Wahid sudah tak bisa ditahan lagiAlasan pemecatan adik kandung Gus Dur dari keanggotaan Fraksi PKB di DPR itu pun tak akan ditarik lagi karena sudah menjadi keputusan final dan ada proses administrasinya.

Kalaupun Lily Wahid melakuan perlawanan, DPP PKB di bawah Muhaimin Iskandar sudah tidak akan gentar lagi karena sederet "dosa politik" Lily Wahid sudah menumpuk

BACA JUGA: Alihkan Sengketa Pilkada ke PT Langgar UUD

"Kita sudah capek dibuat Bu Lily," ujar Ketua FPKB DPR, Marwan Jaafar kepada wartawan dalam jumpa pers di kawasan Tebet, Minggu (20/3).

Marwan awalnya cenderung enggan mengungkap dosa-dosa Lily Wahid terhadap PKB
Namun setelah didesak, Marwan pun mengungkapnya satu per satu

BACA JUGA: PPRN Tak Sudi Lebur ke Partai Besar



Selama ini, kata anggota DPR dari Daerah pemilihan Jateng V itu, Lily sudah berkali-kali melakukan gugatan dan mendiskreditkan PKB kubu Muhaimin
Padahal, lanjut Marwan, selama ini pula PKB justru ingin mengakomodasi Lily

BACA JUGA: Didorong jadi Capres, Hatta Belum Jawab



"Sampai anaknya Bu Lily, maju sebagai komisioner di KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) kita yang mendorongTapi malah anaknya sendiri dimusuhi, katanya karena belain Muhaimin (ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar)Ini kan orang sakit," kata Marwan.

Dosa lainnya, Lily pernah mengajak pengurus-pengurus DPC PKB menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009 untuk mendukung Prabowo SubiantoPadahal di saat yang sama, PKB tengah menggelar rapimnas untuk memutuskan berkoalisi sebagai pendukung SBY-Boediono

"Karena Bu Lily ingin jadi cawapresnya Pak PrabowoIming-imingnya ke DPC PKB sampai Rp 300 jutaTapi ya nggak mungkin lahKubu Gerindra pasti jyga berhitungEmang siapa Bu Lily?" imbuh Marwan

Sampai-sampai, Marwan menyebut Lili sebagai sosok yang sakitBuktinya, kata Marwan, Lily pernah melontarkan keinginannya agar disodorkan PKB sebagai Menteri AgamaNamun Marwan menganggap hal itu sebagai sesuatu yang tak mungkin meski Lily ngotot"Sampai-sampai Bu Lily mengtatakan, kalau dia jadi Menteri Agama kan ga perlu jadi imam sholat di IstiqlalIni kan sakit namanya," ucap Marwan

Lantas bagaimana dengan Effendie Choirie? Marwan mengakui, secara pribadi dirinya dengan seniornya itu tak ada masalah"Hanya saja kok sikap politiknya itu terkesan asal berbeda dengan partai dan fraksi," ucapnya.

Padahal, lanjut  Marwan, PKB di bawah Muhaimin Iskandar sudah berusaha keras agar Effendie Choirie bisa bekerjasama lagi dengan kubu Muhaimin"Makanya waktu kemarin maju jadi caleg (Pemilu 2009), ya kita akomodasi meski dia berada di kubu Parung (Muktamar PKB Parung)Tujuannya ya kita ingin lah Gus Choi bisa bareng-bareng lagi," ucap Marwan.

Bahkan, lanjut Marwan, PKB pun bersedia membantu jika Effendie Choirie ingin calon bupati di daerahnya atau menjadi duta besar sekalipunNamun sepertinya tawaran itu hilang begitu saja

Menurut Marwan, Gus Choi selalu beralasan keputusannya soal hati nuraniTermasuk, saat mendukung ide yang digalang Golkar dengan mengusung angket kasus Pajak

"Pertanyannya hati nurani yang mana? Kalau Gus Choi mengaku mendukung Gus Dur, tentunya dia tidak akan mendukung GolkarSebab Gus Dur adalah orang yang sangat ingin membubarkan GolkarKalau pengikut setia Gus Dur kan tidak akan mau mendukung Golkar," ucap Marwan.

Yang juga dianggap menyakitkan PKB, kata Marwan, ketika Gus Choi membela PT Lapindo di Sidoarjo sementara konstituen PKB yang terkena imbas lumpur panas sangat dirugikan secara moril maupun materiilBahkan Marwan mengaku mengantongi risalah rapat di DPR yang isinya mengenai sikap dan keputusan Fraksi PKB yang menyetujui digelontorkannya dana negara Rp 10 triliun untuk menanggulangi lumpur Lapindo

"Tapi ada dari dana tersebut mengalir ke Yeni Wahid dan SigitKeputusan Gus Choi yang saat itu adalah Ketua Fraksi PKB mendukung Lapindo, tentunya menyakitkan konstituen kamiBuktinya hingga kini PT Lapindo tidak mau memikul tanggung jawabnya,” tukas Marwan.(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Draf RUU Pilkada Anulir Kewenangan MK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler