jpnn.com - JAKARTA - Meskipun tren bearish masih berlanjut, minat perusahaan di tanah air yang mencari modal lewat bursa saham masih besar. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat setidaknya ada lima perusahaan yang saat ini tengah diproses untuk melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Kelima perusahaan tersebut diperkirakan sudah bisa melantai di bursa pada semester kedua tahun ini.
Kelima perusahaan tersebut adalah PT Grand Kartech, PT Sidomuncul, PT Arita Prima, PT Siloam Internasional Hospitals, dan PT Kota Delta Mas.
BACA JUGA: Salurkan KUR, BRI Sasar Lingkungan Kumuh
Dewan Komisioner OJK Bidang Pasar Modal Nurhaida menyebutkan, beberapa perusahaan setidaknya telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia sejak 45 hari pasca pengajuan pernyataan efektif.
"Untuk perusahaan yang pengajuaannya masuk ke OJK sekitar akhir Juli, kemungkinan (listing) pada Agustus atau September," ungkapnya di Gedung OJK kemarin (12/8).
BACA JUGA: Lion Air Berminat Borong 50 Pesawat Produksi PT DI
Nurhaida belum bisa mengungkapkan total dana yang hendak diraup dari IPO kelima perusahaan tersebut. "Prosesnya hingga kini masih berlangsung. Nantinya emiten yang akan menyampaikan," paparnya.
Jika keseluruhan rencana IPO tersebut tercapai, target perusahaan publik terdaftar baru sebanyak 40 perusahaan diproyeksi bakal terlampaui. Target tersebut bahkan telah direvisi dari sebelumnya hanya 30 perusahaan. Hingga saat ini sudah ada 24 perusahaan baru yang mencatatkan sahamnya di bursa.
BACA JUGA: BRI Ajak TKI jadi Investor
"Karena itu kami berupaya mengajak perusahaan-perusahaan besar yang berpotensi untuk IPO. Setidaknya ada 100 perusahaan," ujarnya.
PT Siloam International Hospitals Tbk memastikan akan penawaran perdana saham dengan melepas sebanyak-banyaknya 162,75 juta saham dengan nilai nominal Rp 100 per lembar saham. Jumlah tersebut setara dengan 14 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum kepada masyarakat.
"Setelah public expose, baru sekitar pertengahan September Siloam listing di bursa" terang Direktur PT Ciptadana Securities John Herry Teja.
Dana hasil penawaran perdana saham Siloam sekitar 52,50 persen bakal digunakan untuk investasi seperti pengadaaan peralatan medis dan pembangunan atau renovasi rumah sakit dalam waktu 2013-2015.
Kemudian, sisa dana hasil penawaran perdana saham juga digunakan untuk membayar dana yang diperoleh perseroan dari PT Lippo Karawaci Tbk terkait dengan belanja modal sekitar 27,50 persen. (gal/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... RNI Siap Beli Sejuta Hektar Lahan Ternak Sapi di Australia
Redaktur : Tim Redaksi