jpnn.com - JAKARTA - Lima pimpinan KPK menggelar rapat tertutup untuk membahas penangkapan Novel Baswedan oleh Bareskrim Mabes Polri, Jumat (1/5) dini hari tadi. Rapat berlangsung sejak pagi tadi di markas KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan.
Dari rapat tersebut diputuskan bahwa pimpinan KPK meminta Bareskrim untuk tidak menahan Novel. Sebuah surat permemohonan penangguhan yang ditandatangani kelima pimpinan lembaga antirasuah itu sudah dibuat dan siap dikirim jika pihak Bareskrim tetap memutuskan menahan Novel.
BACA JUGA: Awal Kepastian Hukum, IPW Meminta Elit Polri Jangan Goyah Terkait Kasus Novel
"Tadi diputuskan oleh pimpinan berlima, akan menjaminkan apabila penahanan terhadap Novel dilakukan oleh Bareskrim," kata Plt pimpinan KPK Johan Budi SP dalam konfrensi pers di Gedung KPK.
Menurut Johan, keputusan dibuat karena pimpinan KPK menilai penahanan sebagai langkah yang tidak beralasan. Pasalnya, sangat kecil kemungkinan Novel melarikan diri, menghilangkan barang bukti maupun mengulangi perbuatannya.
BACA JUGA: Kubu Novel Baswedan Tuding Bareskrim Polri Kangkangi Hukum
Lebih lanjut Johan menyampaikan bahwa KPK menghormati penuh wewenang Bareskrim Polri untuk mengusut sebuah kasus. Pihaknya hanya meminta Bareskrim untuk tidak melakukan langkah-langkah yang berlebihan.
"Kami meminta dengan pertimbangan hubungan Polri dengan KPK yang sudah terjalin dengan baik," pungkasnya.
BACA JUGA: Novel Baswedan Ogah Jawab Pertanyaan Penyidik
Sebelum melakukan rapat pimpinan, Plt Wakil Ketua KPK Indriyanto Seno Adji telah mendatangi Bareskrim untuk bertemu langsung dengan Novel. Selain itu, KPK juga telah mengirim personil dari biro hukum untuk mendampingi Novel selama pemeriksaan. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tangkap Novel, Komjen Buwas: Jangan Lebay, Di Sini Tak Ada Dewa
Redaktur : Tim Redaksi