Lima Saksi Beratkan 'Bos' Depnakertrans

Senin, 23 Februari 2009 – 15:54 WIB
KASUS PL: Lima saksi dari panitia pengadaan barang BLK di Depnakertrans, dengan terdakwa Ines Wulanari. Foto: Agus Srimudin/JPNN
JAKARTA - Sidang kasus dugaan korupsi/gratifikasi dan penunjukan langsung (PL) dalam proyek pengadaan/peningkatan fasilitas mesin dan peralatan pelatihan di Depnakertrans bernilai kontrak lebih dari Rp 9 miliar pada Desember 2004, dengan terdakwa Ines Wulanari Setiawati, Direktur PT Gita Vidya Utama (rekanan), digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Kuningan, Jakarta SelatanJaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghadirkan lima saksi yang merupakan panitia pengadaan di Depnakertrans.

Kelima panitia pengadaan yang menjadi saksi itu ialah Arpani Pane (43), kelahiran Medan, PNS Depnakertrans/panitia penerima barang; Muji Wiana (37), kelahiran Jogja, PNS Depnakertrans/panitia penerima barang; Mulya Nur (57), kelahiran Sumut, pensiunan Depnakertrans/panitia penerima barang; Rasyid Amir (42), kelahiran Sungai Liat, Sumsel, PNS Depnakertrans; dan HM Syukur Diningrat (56), kelahiran Aceh, penisunan Depnakertrans/ketua panitia pengadaan.

Keterangan kelima saksi itu disinyalir memberatkan 'bos' mereka di Depnakertrans

BACA JUGA: Deni: Darurat pun Haram Korupsi

Para saksi menyebut, semua berkas PL yang ditandatangani adalah karena diminta dan diberikan oleh pimpinan proyek (Pimpro) Taswin Zen
Taswin adalah atasan bendaharawan Bonang Tambunan.

”Saya tidak kenal dengan terdakwa Ines

BACA JUGA: KAU: Agenda Hutang Neoliberal Melawan Hukum

Saya tahu terdakwa Ines Wulanari Setiawati sebagai Direktur PT Dita Vidya Utama itu dari berita acara penyidik, dalam pengadaan BLK (Balai Latihan Kerja) Depnakertrans,” kata Syukur di hadapan majelis hakim yang diketuai Edward Pattinasarani, Senin (23/2) siang.

Syukur menjelaskan, dalam BAP itu Ines sebagai rekanan pengadaan peningkatan fasilitas mesin dan latihan BLK pada 2004
"Kedudukan saya selaku ketua panitia pengadaan

BACA JUGA: Dugaan Korupsi Pungli KJRI di Malaysia Rp 5,1 M

Penunjukan PT Gita Vidya Utama, saya tahu dari Pimpro, Pak TaswinTentang penunjukan langsung, prosesnya saya tidak diajakSaya diminta menandatangani seluruh berkas/dokumen pengadaan dua hari sebelum ditutupSemuanya sudah disiapkan Pimpro Pak Taswin ZenSaya diperintah Pak Taswin Zen,” cetusnya.

Syukur mengaku, selain dirinya, ada beberapa orang anggota panitia pengadaan, yaitu Rasyid Amir, Muji Wiana, Firdaus Mansyur, dan Bambang R Hutomo“Saya ditunjuk sebagai ketua sekitar Nopember 2004Saya terima SK dari PimproWaktu tanda tangan belum ada rekananWaktu itu saya tidak pernah ketemu dengan terdakwaPada waktu saya tanda tangan, saya tidak ingat terdakwa Ines sudah tandatangani atau tidak,” tukasnya(gus/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tim Investigasi DPR Bekerja Tertutup


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler