Limbah Medis Meningkat saat Pandemi Covid-19, Ini yang Harus Dilakukan

Rabu, 17 Februari 2021 – 16:00 WIB
Limbah medis berupa bekas alat rapid test Covid-19. Foto: Dokumentasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi

jpnn.com, JAKARTA - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyoroti permasalahan limbah medis yang berada di Teluk Jakarta.

Hal ini lantaran limbah medis terutama masker bisa menjadi penyebab penularan Covid-19 yang baru bagi masyarakat sekitar.

BACA JUGA: Limbah Medis yang Dibuang di Bogor Berasal dari Hotel Isolasi Pasien Covid-19, Keterlaluan

Satgas Penanganan Covid-19 Sub Bidang Limbah Medis, Muslina Handayani mengatakan limbah pasien Covid-19 mencapai 158,498 ton per hari.

Jumlah itu dihitung berdasarkan jumlah pasien harian Covid-19 per hari ini yang dicatat pada angka 158 ribu.

BACA JUGA: Pengelolaan Limbah Medis Covid-19 Perlu Perhatian Lebih

Angka itu belum ditambah dengan limbah medis dari pasien non-Covid. Limbah medis dari kategori ini mencapai 294,66 ton per hari.

"Satu pasien Covid-19 menghasilkan satu kilogram (kg) limbah. Jadi total ada 453,15 ton per hari. Itu total limbah medis dari pasien Covid-19 dan bukan Covid-19," kata Muslina Handayani dalam diskusi virtual bertajuk 'Pekan Peduli Limbah Masker', Rabu (17/2).

BACA JUGA: Pemerintah Diminta Serius Tangani Pencemaran Laut Akibat Limbah Medis Covid-19

Muslina menyebutkan, demi menurunkan jumlah limbah medis per hari kapasitas limbah per hari itu sejatinya masih bisa diolah.

Namun, pengolahan limbah ini tidak merata di setiap daerah. Limbah medis bisa diolah melalui teknologi incinerator dan autoclave.

Kapasitas pengolahan itu mampu menampung 455,65 ton per hari.

Selain itu, Muslina menyarankan kepada masyarakat yang sehat untuk tidak menggunakan masker medis dan menyarankan untuk menggunakan masker kain.

Muslina juga menjelaskan masyarakat yang memiliki anggota keluarga yang saat ini sedang menjalani isolasi mandiri, untuk melakukan disinfektasi terhadap masker yang digunakan.

Hal ini bertujuan agar masker tersebut tidak menularkan virus kepada orang lain.

"Cukup efektif disinfeksi menggunakan klorin. Masyarakat tidak perlu menggunakan antiseptik yang mahal. Cukup menggunakan klorin," kata Muslina.

Dia juga menyebutkan sisa makanan dari pasien Covid-19 yang sedang melakukan isolasi mandiri, seharusnya dikubur atau diolah menjadi pupuk kompos. (mcr8/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler