JAKARTA- Target dari program Debt of Nature Swap (DNS) akan menghasilkan USD218 juta untuk melindungi hutan tropis. Duta besar Amerika Serikat untuk Indonesia Cameron Hume mengatakan perjanjian penghapusan utang adalah bagian kerjasama Indo-AS untuk menghadapi perubahan iklim.
"Perjanjian penghapusan DNS ini merupakan yang terbesar selama ini," katanyaKomitmen konservasi, kata Hume, akan meliputi perlindungan sekitar 7.000 spesies tumbuhan dan hewan yang rawan kepunahan
BACA JUGA: Honorer Depkeu Tagih Janji SBY
Hume berharap, program penghapusan utang tidak hanya dilakukan untuk konservasi lingkungan tetapi juga untuk bidang lainnya seperti pendidikan dan kesehatan.
Laporan Bank Dunia yang dimuat dalam Global Development Finance tahun 2000 memang menempatkan Indonesia dalam kategori severely indebted low income country (SILIC), berada satu kelompok dengan negara-negara termiskin dunia seperti Mali, Malawi, dan Ethiopia
Pascakrisis Asia, Indonesia cukup lama "dipaksa" menjalankan Structural Adjusment Program (SAP) godokan IMF
BACA JUGA: RI Buka Terus Peluang Pengalihan Utang
BACA JUGA: Hapus Utang untuk Tiga Daerah Konservasi
Implikasinya, nilai nominal cicilan utang umumnya menjadi jauh lebih besar ketimbang alokasi dana untuk pengurangan kemiskinan.Dampak program tersebut tak jarang berupa trauma, kesengsaraan dan perusakan berbagai bidang kehidupan, tergusurnya petani guram, serta penyunatan subsidi pendidikan, kesehatan, dan tunjangan sosial.
Unicef (2002) memperingatkan bahwa Indonesia bakal menghadapi kenyataan "generasi yang hilang" akibat kekurangan gizi dan buruknya kesehatan serta rendahnya pendidikan rakyatnya.
Menurut hitung-hitungan kasar, setiap harinya Indonesia harus menyisihkan 2,5 juta dollar AS untuk membayar bunga utang kepada lembaga keuangan internasional, sementara banyak rakyatnya yang masih hidup di bawah garis kemiskinan.(lev/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Utang RI US$19,6 Juta Dilunasi untuk Konservasi
Redaktur : Tim Redaksi