jpnn.com, MEDAN - Lini depan PSMS Medan hingga pekan keempat Liga 2 2019 masih mandul. Barisan striker belum ada satu pun yang mencetak gol dari empat laga di Liga 2 yang sudah lalui.
PSMS Medan memang tak memiliki banyak stok striker murni. Hanya ada dua yang dianggap mumpuni. Mereka adalah Aldino dan Mamadou Daillo.
BACA JUGA: Punya Modal Bagus, Persiba Bertekad Menang Atas Sulut United
Namun, keduanya tampaknya harus segera bangkit dan memupuk kepercayaan sang pelatih.
Pasalnya, laga terakhir melawan Perserang Serang, keduanya tak dimainkan sama sekali dan hanya menghiasi daftar pemain cadangan.
BACA JUGA: Bryan Cesar Ramadhan Bertekad Curi Perhatian Pelatih Salahudin
BACA JUGA: Usut Pelaku Penembakan di Kerusuhan 21-22 Mei, Polisi Garap Saksi Kunci
Fakta ini tentu ironi bagi seorang Mamadou Diallo, pemain naturalisasi yang sejatinya dianggap selevel dengan pemain asing. Nasibnya berbeda dengan pemain naturalisasi lainnya, Mohamado Al Hadji yang selalu starter di lni belakang PSMS.
BACA JUGA: Duduki Puncak Klasemen, Sriwijaya FC Langsung Fokus Hadapi Persita
Diallo hanya dua kali dimainkan Abdul Rahman Gurning. Tepatnya masuk pada menit 62, saat PSMS kalah dari Cilegon Unied di Stadion Teladan, Rabu (2/7) dan dimainkan pada menit ke-79 saat PSMS bertandang ke Persibat Batang, 27 Juni lalu.
Diallo dianggap masih bisa beradapasi karena dia paling lama bergabung dengan tim, tepatnya saat melawan PSPS, 22 Juni 2019 lalu.
“Saya senang bergabung di PSMS. Kendalanya adaptasi masih kurang. Karena saya baru gabung, mungkin kalau sudah lama satu atau dua minggu latihan mungkin adaptasi lebih cepat,” ujarnya saat diwawancarai di Stadion Kebun Bunga, baru-baru ini.
Diallo mengaku terima dengan keputusan pelatih, meski sebagai pemain dia ingin menunjukkan yang terbaik dengan banyaknya jam terbang.
“Buat saya enggak enak. Saya datang buat main, cuma itu tergantung coach. Kalau dia suruh saya main satu atau dua menit, saya main. Bukan saya yang pasang diri di lapangan. Terserah coach. Kalau dia masukkan saya babak awal saya pasti main, kalau disuruh nunggu 10-15 menit ya saya terima,” beber mantan pemain Persela ini.
Pria yang mendapatkan status warga negara Indonesia (WNI) tahun 2019 ini mengatakan sejatinya adaptasi di Medan bukan masalah. Sebab ibu kota Sumatera Utara ini sudah pernah dikunjunginya 2012 lalu.
BACA JUGA: Jelang Laga Persija vs Persib, Polisi Imbau Bobotoh Nonton dari Televisi
“Saya di Indonesia sejak 2011, WNI saya dapat 2019, saya punya istri orang Semarang, sebagai pemain saya sudah pernah ke Medan saat IPL 2012, saya bersama Bontang ke Medan. Enggak ada masalah di Medan, suporternya bagus. Cuma harus cepat adaptasi untuk bantu tim,” bebernya.
Pemain yang pernah berlaga di kompetisi Liga Myanmar dan Bangladesh ini mengatakan, PSMS adalah tim yang bagus. “Kalau kita fokus, kita bisa lolos ke 8 besar. Untuk Liga 1 belum tahu, kita harus fokus lolos ke 8 Liga 2 dulu,” tegasnya.
Soal targetnya di PSMS, Diallo bilang, “Enggak ada target, ingin cetak gol sebanyak-banyaknya dan dapat kepercayaan pelatih”. (nin)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PSMS Medan vs Perserang, Jaya Hartono: Seharusnya Kami Dapat Penalti
Redaktur & Reporter : Budi