jpnn.com, TARAKAN - Pesawat Lion Air JT 267 yang akan bertolak dari Bandara Juwata Tarakan, Kalimantan Utara, dengan tujuan Balikpapan dan Surabaya mengalami masalah teknis, Kamis (1/11).
Pesawat itu seharusnya terbang pada pukul 09:30 Wita. Sebanyak 120 penumpang juga sudah berada di dalam pesawat.
BACA JUGA: Pria Sontoloyo Injak Alquran dan Hina Ulama, Ini Mukanya
Namun, penumpang diminta kembali ke terminal bandara tanpa alasan yang jelas.
“Enggak ada (alasan). Cuma bilangnya demi keselamatan. Gitu aja,” ujar Ahmad Rois, salah satu penumpang.
BACA JUGA: CPNS 2018: Banyak Pelamar Pingsan
Penumpang kembali dipersilakan naik ke pesawat beberapa saat berselang. Rois dan penumpang lain pun mengikuti arahan tersebut.
Namun, pesawat ternyata tidak kunjung terbang meski penumpang sudah menyimpan barang di bagasi dan duduk di kursi.
BACA JUGA: Bupati Ajak Nyanyi Lagu Iwan Fals, Pedemo Gagal Unjuk Rasa
Para penumpang justru diminta kembali turun dengan membawa seluruh bagasi.
Pihak maskapai akhirnya membatalkan keberangkatan dan menjadwalkan kembali penerbangan pada Jumat (2/11).
Akan tetapi, sebagian penumpang keberatan berangkat pada Jumat. Karena itu, pihak maskapai mencarikan alternatif.
Manajemen memberangkatkan penumpang yang ingin berangkat kemarin dengan jadwal penerbangan Lion Air Grup berikutnya.
Rois dan keluarganya memilih berangkat sore hari karena mengejar jadwal acara keluarga di Jawa.
“Ini cuma mau ketemu cucu, ketemu mertua, ada acara juga di Jawa,” ujar Ahmad.
Airport Manager Lion Air Cabang Tarakan Muhammad Arif membenarkan pembatalan keberangkatan pesawat JT 267 disebabkan kendala teknis.
“Memang ada sedikit kendala yang kami temukan. Kalau kami matikan engine, kami akan kesulitan dan ternyata betul,” ujar Arif.
Menurut Arif, pihaknya sempat memperbaiki kendala teknis itu. Setelah dinyatakan sudah bagus, pesawat pun diperbolehkan terbang.
Karena itu, pihaknya kembali menjadwalkan penerbangan. Namun, masalah lain muncul ketika penumpang sudah boarding.
Pihak maskapai akhirnya memutuskan membatalkan keberangkatan demi keselamatan penumpang.
Arif menambahkan, pihaknya sudah mendatangkan teknisi langsung dari Jakarta untuk menyelidiki penyebab kendala teknis tersebut.
Dia juga menegaskan bahwa pihaknya telah menjalankan prosedur penanganan penumpang sesuai aturan.
Termasuk ketika mengarahkan penumpang turun dari pesawat melalui pintu depan sebelah kanan.
“Mesinnya posisi nyala yang sebelah kiri akhirnya penumpang kami turunkan lewat pintu kanan. Kenapa? Untuk menjaga safety-nya saja,” ujar Arif.
Arif memastikan pihaknya sudah memberikan kompensasi sebesar Rp 300 ribu per penumpang ditambah makanan bagi yang menunda keberangkatan.
Sementara itu, bagi penumpang yang berangkat hari ini diinapkan di hotel dengan tanggungan sepenuhnya dari pihak maskapai.
“Tidak ada prosedur yang kami langgar. Kami koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Semuanya oke,” ujar Arif. (mrs/fen/prokal/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Target Operasional Tol Malang â Pandaan Molor
Redaktur & Reporter : Ragil