Listrik Mati 15 Kali Sehari, Warga Geruduk Kantor PLN

Selasa, 09 Juni 2015 – 01:30 WIB

jpnn.com - PADANGPANJANG - Ratusan warga mengatasnamakan Ikatan Pemuda Batipuh dari Kecamatan Batipuh Selatan (Batsel) Kabupaten Tanahdatar mendatangi Kantor Rayon PLN Padangpanjang, Senin (8/6) sekitar pukul 10.00. Massa marah dengan pemadaman listrik sampai 15 kali dalam satu hari.

Mereka datang membawa peralatan rumah tangga yang diklaim rusak akibat pemadaman listrik yang dilakukan secara mendadak oleh PT PLN.

BACA JUGA: Ihh Ngeri... Dorong-dorongran dengan Satpol PP, Demonstran Tertancap Pagar

Pantauan Padang Ekspres (grup JPNN), kedatangan masyarakat ke kantor Rayon PLN Padangpanjang menggunakan mobil dan kendaraan roda dua. Saat aksi damai tersebut, mereka mengajukan empat tuntutan.

Yakni menginginkan tidak ada lagi pemadaman tidak menentu, tidak menerima alasan apapun terhadap pemadaman, serta tidak menerima lobi dan jika tidak diindahkan hingga 29 Juni mendatang akan dilakukan blokade PLTA Singkarak dalam jumlah massa lebih besar.

BACA JUGA: Jelang Ramadan dan Lebaran, Siapkan Rp 3,8 Triliun

"Akibat listrik yang kerap mati secara mendadak, barang-barang rumah tangga kami banyak yang rusak. Peralatan rumah tangga kami tak dapat lagi digunakan. Kedatangan kami semua ke kantor ini meminta pertanggungjawaban PLN," tegas warga Pasar Malalo, Ferry, 36, saat ditemui di lokasi unjuk rasa.

Hal senada disebutkan warga lainnya, Predi, 33. Kata dia, seringnya pemadalam listrik tidak hanya terjadi belakangan ini saja.

BACA JUGA: Pemkab Bentuk Tim, PNS Berijazah Palsu Diberhentikan

Sebelum ditindaklanjuti dengan aksi demo tersebut, keluhan warga pernah disampaikan terhadap PLN. Namun, tidak pernah mendapat tanggapan yang semestinya selaku pihak yang paling bertanggungjawab.

"Enan tahun berjalan, kondisi matinya listrik terus menjadi-jadi. Terlebih enam bulan belakangan ini, listrik mati hingga 15 kali dalam 24 jam. Sementara pemadaman yang kami alami, tidak pernah diberitahukan secara resmi oleh pihak PLN," katanya, di sela sela demo.

Sementara Pimpinan Kantor PT. PLN (Persero) Rayon Padangpanjang Yessi Indra mengatakan, tidak stabilnya penerangan di daerah Batsel bukanlah sebuah hal yang disengaja. Faktor utama terputusnya arus listrik, kata dia akibat terganggunya jaringan karena tanaman milik warga.

"Putusnya arus murni karena kondisi alam.  Sebelumnya, kami juga telah koordinasikan kepada pemilik kebun untuk melakukan pemangkasan. Namun, pemangkasan tidak maksimal. Karena adanya larangan dari warga dengan alasan akan terjadi penurunan  penghasilan kebun,"  terang Yessi kepada wartawan.

Terkait isi surat tuntutan warga Batipuh Selatan tersebut, pihak PLN berjanji mempelajarinya guna mengambil langkah penanganan.  (wrd)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cari Burung di Kebun Karet, Ketemunya Mayat Telungkup


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler