Listrik Padam 15 Jam

Kamis, 22 Agustus 2013 – 08:26 WIB

jpnn.com - SOLSEL - Intensitas pemadaman listrik di Sumbar makin menjadi-jadi. Di Solok Selatan, pemadaman listrik dilakukan hingga 15 jam lamanya. Akibatnya, aktivitas masyarakat di daerah berbatasan dengan Kerinci Jambi itu lumpuh.

Listrik di Solsel padam sejak Selasa (20/8) sekitar pukul 18.45 hingga esoknya, Rabu (21/8), sekitar pukul 10.30. Kondisi tersebut sontak memantik emosi masyarakat yang terhenti kegiatan ekonominya.

BACA JUGA: Diperkosa hingga Hamil, Dikeluarkan dari Sekolah

Terlebih bagi warga yang mata pencariannya sangat bergantung pada pasokan listrik. Fauzi, 35,  misalnya. Warga Pekonina, Nagari Alam Pauh Duo, Kecamatan Pauhduo ini terpaksa menutup warungnya karena tak ada penerangan. Padahal, warungnya mulai buka setiap sore pukul 16.00.

"Belum ada jual beli, terpaksa tutup. Bagaimana jualan gelap seperti ini," kata bapak dua anak itu dengan nada jengkel.

BACA JUGA: REI Dukung Perubahan KKOP Polonia

Biasanya, lanjut Fauzi, warungnya selalu ramai setelah maghrib. Tapi apa mau dikata, bagi pedagang kecil sepertinya belum mampu membeli genset sebagai alternatif ketika listrik padam. Pemadaman listrik tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, menurut Fauzi sudah tak terhitung lagi.

"Padahal saya tak pernah menunggak membayar listrik. Tapi layanan masih saja kacau balau,"  imbuhnya kesal.

BACA JUGA: BBPOM Tarik 698 Item Obat dan Kosmetik

Lain lagi dengan penuturan Irwan, 28, warga Lubuk Gadang Timur, Kecamatan Sangir. Usaha warnetnya makin susah akibat listrik sering padam. Jangankan untung, malah buntung. Meski memiliki satu unit genset, tak cukup untuk mengoperasikan tujuh komputer.

"Itu pun harus mengeluarkan biaya tambahan yang tidak sedikit. Genset ada, tapi minyaknya tidak tahan. Apalagi harga minyak sudah tambah mahal. Tidak ada jalan lain, terpaksa tutup kalau lampu mati," keluhnya.

Kepala PLN Ranting Muaralabuh, Edius saat dikonfirmasi mengatakan, padamnya listrik Selasa malam itu disebabkan adanya peralatan PLN yang pecah. Titik kerusakan terjadi di tiang listrik yang berada perbukitan kawasan Ulusuliti, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh (KPGD).

"Tadi malam kita langsung mencari di mana lokasi peralatan yang pecah itu. Ternyata berada di bukit depan sebuah rumah makan di Ulusuliti. Untuk memperbaikinya, tiangnya harus dipanjat. Karena malam tidak nampak, maka esoknya diperbaiki," ungkap Edius.

Selain kerusakan peralatan, hal yang paling berpotensi mengganggu pasokan listrik Solsel adalah faktor alam. Kabupaten Solok sebagai satu-satunya sumber listrik untuk Solsel, memiliki rentang kendali yang cukup jauh.

Tiang-tiang listrik berada di kawasan perbukitan dan hutan di sepanjang Kabupaten Solok seperti Alahanpanjang, Surian dan kawasan hutan lainnya. Akibatnya, bila satu pohon saja tumbang dan mengenai aliran listrik, maka pasokan listrik ke Solsel akan terganggu.

"Sumber listrik kita saat ini masih dari Solok. Mudah-mudahan nanti dengan adanya Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), pasokan listrik Solsel bisa lebih aman," harapnya.

Soal seringnya listrik padam di Sumbar, Humas PLN Sumbar Ridwan mengatakan, krisis listrik itu akibat kekurangan daya. Akibatnya, listrik mati empat hingga lima jam sehari. "Namun PLN berusaha keras tidak mati malam hari dengan mengoperasikan kembali lima pembangkit, seperti PLTA Kotopanjang, Asampulau,  Maninjau dan PLTU Ombilin," katanya.

Menurut Ridwan, pemadaman bergilir siang hari tersebut sehubungan keempat pembangkit tersebut istirahat total dan akan digunakan memutar turbin pada malam hari. Itupun tidak juga mampu untuk memikul beban puncak pada pukul 17.00 sampai 22.00.

"Yang terjadi sekarang, debit air Danau Singkarak, Maninjau dan Bendungan Kotopanjang sudah jauh menurun, tidak mampu memutar turbin secara terus menerus. Maka dilakukanlah penghematan air pada pembangkit dengan tidak dihidupkan siang hari. Air untuk memutar turbin malam," jelasnya.  (sih/mg20/ztl)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Komisioner KPU Banyuasin Masih Bertugas, DKPP Kaget


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler