Listrik Padam, Sahur dan Tarawih Gelap Gulita

Selasa, 13 Juni 2017 – 00:52 WIB
Listrik padam. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, GORONTALO - Kenyamanan warga Gorontalo menjalankan ibadah puasa terusik. Lebih kurang 21 jam lamanya, listrik di Gorontalo padam total.

Akibatnya warga terpaksa sahur dan salat tarawih dalam kondisi gelap gulita.

BACA JUGA: Bukannya Tarawih, Eh Malah Asyik Main Judi

Informasi yang dirangkum Gorontalo Post, pemadaman awal mula terjadi pada Sabtu (10/6) pukul 23.30 wita. Kondisi itu melanda seantero Gorontalo.

Baik di Kota Gorontalo maupun di kabupaten lainnya. Pemadaman mendadak itu membuat warga yang sudah beristirahat kalang kabut mencari penerangan.

BACA JUGA: Ketua KPAI Ajak si Buah Hati Tarawih Keliling, Main di Monas

Awalnya pemadaman diprediksi berlangsung beberapa saat saja. Pasalnya, pada Ahad (11/6) pukul 03.00 wita, beberapa wilayah aliran listrik kembali menyala.

Namun hanya berselang 5 menit, aliran listrik kembali padam. Alhasil para warga melaksanakan sahur dengan penerangan seadanya.

BACA JUGA: Serangan Kalong Bikin Warga di Pulau Ini Alami Gangguan Listrik

“Dari tengah malam sampai mau sahur belum menyala. Padahal dijamin katanya selama Ramadan tidak ada pemadaman,” ujar Yusuf Arifudin, warga Kota Utara, Kota Gorontalo.

Hingga memasuki salat subuh, sebagian besar wilayah Gorontalo masih gelap gulita. Pasokan listrik dari PLN belum juga pulih.

Aktivitas masjid menyongsong pelaksanaan salat subuh ikut terganggu. Bahkan, Masjid Baiturrahim Kota Gorontalo sempat gelap gulita lantaran tak adanya aliran listrik.

Kondisi serupa juga terjadi di wilayah Kabupaten Gorontalo, Bone Bolango, Boalemo maupun Pohuwato dan Gorontalo Utara.

Pemadaman listrik yang berlangsung sejak tengah malam hingga subuh mengakibatkan para jamaah menunaikan salat dalam kondisi gelap gulita.

Meski begitu ada sebagian masjid yang tetap terang benderang setelah menggunakan genset.

Sekitar pukul 06.00 wita, pasokan listrik kembali normal. Area yang tadinya padam sudah bisa menikmati listrik lagi.

Kondisi itu berlangsung hingga sekitar pukul 07.00 wita. Saat itu dilaporkan bila sebagian besar wilayah Gorontalo sudah teraliri listrik.

“Alhamdulillah listrik sudah menyala. Mudah-mudahan tak padam lagi,” ungkap Aryani, ibu rumah tangga di Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo.

Selang empat jam kemudian, atau sekitar pukul 10.00 wita. Pasokan listrik PLN Gorontalo kembali drop. Wilayah Kecamatan Kota Utara, Sipatana maupun Kota Timur dilaporkan padam.

Demikian pula sebagian wilayah Telaga-Limboto ikut padam pula. Pemadaman terus meluas. Puncaknya sekitar pukul 11.45 wita. Saat itu dilaporkan sebagian besar wilayah Gorontalo padam.

Hingga pukul 16.00 wita, aliran listrik belum pulih. Warga pun mulai diliputi kekhawatiran.

“Jam berapa ini mau menyala. Sudah ndak lama lagi buka,” kata Yulin, warga Limboto, Kabupaten Gorontalo.

Hal senada disampaikan Lukman Mustika, warga Kota Gorontalo. Menurutnya, pemadaman saat ini sudah di luar batas kewajaran.

Pasalnya, Listrik mati sudah hampir sehari semalam. "Ini pemadaman sudah lebih dari 15 jam," tegasnya.

Selain kalangan rumah tangga, dampak pemadaman turut dirasakan para pedagang di Pasar Sentral Kota Gorontalo. Di dalam gedung pedagang hanya mengunakan lilin untuk penerangan.

"Kalau memang ada informasi sebelumnya kami sudah mempersiapkan untuk mengantisipasi pemadaman listrik ini, tiba-tiba ada pemadaman hingga ber jam-jam ini sangat berpengaruh pada dagangan kami," keluh para pedagang.

Hapisah (45), salah seorang pedagang takjil di Pasar Sentral terpaksa mengemas barang daganganya lebih cepat. Hal itu dikarenakan ketiadaan penerangan akibat pemadaman listrik.

“Pastinya rugi Pak. Karena yang laku hari ini sangat sedikit dibandingkan kemarin yang tak ada pemadaman,” katanya.

Sementara itu kekhawatiran warga berbuka dalam kondisi listrik padam akhirnya terjadi pula. Hingga pukul 18.00 wita, aliran listrik dari PLN belum juga stabil.

Bahkan kondisi itu terus berlangsung hingga pukul 20.30 wita. Akibatnya warga lagi-lagi melaksanakan salat magrib, isya hingga tarawih dalam keadaan gelap gulita.

“Pemadaman listrik di Gorontalo kali ini benar-benar parah. Mulai dari sahur hingga tarawih sama sekali tak ada listrik,” kata Muhalim warga Telaga, Kabupaten Gorontalo.

Lebih lanjut Muhalim mempertanyakan keberadaan PLTU Molotabu serta PLTG Paguat. “Kami baca di koran lalu disebutkan bila Gorontalo surplus listrik. Ada PLTU Molotabu, PLTG Paguat bahkan katanya disuplai juga dari kapal listrik yang dari Turki. Tapi kok kenapa pemadamannya separah ini,” tandasnya.

Sekitar pukul 20.00 wita aliran listrik untuk wilayah Gorontalo berangsur-angsur pulih. Kondisi itu berlangsung hingga pukul 22.30 wita.

Wilayah Boalemo-Pohuwato dilaporkan merupakan daerah paling lama terjadi pemadaman. Pasokan listrik di kedua wilayah itu baru mulai normal sekitar pukul 22.00-23.0 wita. (GP)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapal Pembangkit Listrik Beroperasi Awal Juni, Byar Pet di Medan Segera Teratasi


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Listrik Padam   Tarawih   PLN  

Terpopuler