Literasi Media dan Dongeng Sangat Penting Bagi Anak-anak

Rabu, 25 Juli 2018 – 23:18 WIB
Lembaga pendidikan Saint John’s School Meruya beralamat di Taman Villa Meruya Blok D1 No 1, Jakarta Barat mengelar kegiatan positif Pekan Literasi Media dalam rangka Hari Anak Nasional dan literasi media. Foto: Ist

jpnn.com, JAKARTA - Anak-anak dan remaja saat ini seperti digempur oleh berbagai informasi dalam bentuk berita hoaks, gambar dan foto yang tidak sesuai dengan usia, dan juga video tak mendidik melalui gadget atau gawai yang setiap hari mereka gunakan. Untuk mencegah pengaruh buruk gawai dan konten-konten yang negatif tersebut, orang tua dan guru, serta orang terdekat harus terus mengingatkan.

Nah, dalam konteks Hari Anak Nasional dan literasi media itulah, lembaga pendidikan Saint John’s School Meruya, yang beralamat di Taman Villa Meruya Blok D1 No 1, Jakarta Barat mengelar kegiatan positif Pekan Literasi Media.

BACA JUGA: Jadikan Sekolah Sebagai Taman Siswa

Adapun topik Pekan Literasi Media yang digelar dari 23 hingga 27 Juli ini adalah “Digital Savvy Using Social Media.” Dalam kegiatan ini diadakan berbagai acara bagi pelajar dari usia Taman Kanak-kakan hingga SMA dan juga orang tua. 

BACA JUGA: RSUD dr Soetomo Kembali Dapatkan Pasien Kembar Siam

Kegiatan sangat positif ini terjalin berkat kerja sama Saint John’s School Meruya dan Akademi Televisi Indonesia (ATVI) – Indosiar dan diikuti ratusan pelajar mulai TK-SMA yang secara tehnis dibagi dalam beberapa kelompok.

Paulus Pontoh dari Sekolah Saint John’s menjelaskan, tujuan utama acara ini adalah membuat anak-anak lebih bijak dalam menggunakan gawai, serta meningkatkan kesadaran anak untuk membaca buku dan menjadikan kebiasaan membaca buku sebagai hal yang menyenangkan.

BACA JUGA: Selamat! Titi Kamal Lahirkan Anak Kedua  

Salah seorang dosen ATVI yang mengisi acara Pekan Literasi Media, Safrudiningsih, Rabu (25/7) mengatakan kegiatan tersebut dilatarbelakangi kerana orang tua murid pada umumnya terhadap kegiatan anak-anak yang lebih asyik terhadap gadget dan totontan televi. Karena itu, ATVI sebagai lembaga pendidikan yang dimiliki yayasan Indosiar merasa terpanggil untuk dapat berperan aktif dalam kegiatan literasi media tersebut.

Lebih lanjut, Safrudiningsih mengatakan, pada hari pertama Pekan Literasi ditujukan pada usia taman kanak-kanak yaitu Pre K, K1 dan K2 yang jumlahnya sekitar 100 anak dan Anak sekolah dasarnya jumlahnya hampir 200 ini dibagi dalam 2 kategori. Kategori pertama anak kelas 1-3 diajak juga mendongeng. Strata ini masih dianggap bisa menggunakan media dongeng untuk mengedukasi anak-anak.

Sedangkan kelompok kedua kelas 4-6 sekolah dasar akan diberikan pelatihan berkaitan menulis dan mencerna informasi dalam rumus 5 W 1 H atau biasanya dalam bahasa Indonesia disebut Adik Simba (apa, di mana, Kapan, siapa, mengapa dan bagaimana).

Bangkitkan Imajinasi Anak

Perempuan yang akrab disapa Ibu Ning ini mengatakan melalui media dongeng anak-anak diajak untuk meninggalkan gawai dan tidak menonton televisi. Anak-anak diajak untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan yaitu mendongeng. Anak-anak pun dibagikan boneka tangan. Dari boneka tangan itu, anak-anak diajak berimajinasi dan bermain dengan asyik. Pola dan pendekatan seperti itu berhasil menarik anak anak untuk ikut terlibat dalam dongeng.

“Mendongeng jarang dilakukan lagi di sekolah maupun di rumah, padahal mendongeng itu penting sebagai sarana hiburan anak, membangun imajinasi anak, meningkatkan keinginan membaca, dan secara tidak langsung kita dapat menanamkan nilai-nilai kebaikan yang bisa dipraktikkan anak-anak dalam kehidupan sehari-hari,” papar Ibu Ning yang juga aktif dalam Komunitas Dongeng ini.(fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenkominfo Dorong Literasi Media untuk Tangkal Hoaks


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler