jpnn.com - JAKARTA - Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (LLP-KUKM) Kementerian Koperasi dan UKM kembali memanjakan mitra KUKM binaannya.
Demi masuk pasar global, LLP-KUKM atau Smesco Indonesia mengajak mitranya untuk mengikuti pameran Saudi Arabia’s Exclusive Design Trade (Deco Fair) 2016 di Jeddah pada 7-10 November 2016.
BACA JUGA: Menpar Arief Yahya Undang Investor China Bangun Destinasi
“Deco Fair termasuk pameran furnitur tahunan terbesar dan paling bergengsi di Arab Saudi,” ujar Direktur Utama LLP-KUKM Ahmad Zabadi, Sabtu (12/11).
Menurutnya, Arab Saudi adalah pasar furnitur yang menjanjikan. Sebab furnitur Indonesia banyak diminati karena telah memenuhi standar kualitas, desain dan selera masyarakat Internasional. “Furnitur kita memiliki keunikan dan keragaman yang tak bisa ditemui di negara lain,” lanjutnya.
BACA JUGA: Enam Kali Menarik Tangan Menpar Arief Yahya
Dalam Deco Fair 2016, Smesco menyewa empat booth dengan luas total 36 m2. Delegasi Indonesia dipimpin langsung oleh Ahmad Zabadi. “Pada pameran Deco Fair ini target transaksi potensial yang dihasilkan lebih dari 1,5 juta Dolar AS,” imbuh Zabadi.
Sementara itu, M. Hery Saripudin selaku Konsul Jenderal RI di Jeddah menyambut antusias partisipasi LLP-KUKM dan tim pengusaha yang bergerak di bidang furnitur, kerajinan tangan dan seni pada pameran Deco Fair 2016 ini.
BACA JUGA: Apa Kata Sri Mulyani soal Rupiah dan Donald Trump?
Menurutnya, keikutsertaan Indonesia dalam pameran tersebut sejalan dengan upaya keras yang telah dilakukan KJRI Jeddah untuk meningkatkan angka perdagangan, khususnya furnitur ke Arab Saudi.
"Saya berharap kepada para pengusaha untuk terus berkreativitas dan mencari desain-desain baru. Desain yang sesuai dengan perkembangan selera pasar, namun dengan tetap menjaga kualitas produk untuk mempertahankan kepercayaan konsumen," tegasnya.
Sedangkan Fungsi Ekonomi KJRI Jeddah, Bachtiar Saleh mengharapkan Smesco bisa memperluas jaringan pemasarannya melalui kegiatan Saudi Business Matching, Program Connects Trade Visitors and Investors with Exhibitors, dan B to B meeting yang diadakan sebelum pameran berlangsung.
Selain Indonesia, ada tujuh negara yang ikut berpartisipasi, yaitu Mesir, Kuwait, Portugal, Arab Saudi, Tunisia, Turki, dan Uni Emirat Arab.
"Ketujuh negara tersebut harus dilihat pula sebagai peluang pasar. Bahkan, terbuka kemungkinan kehadiran para pemasok yang menjadikan Jeddah sebagai hub pemasaran produk furnitur ke pasar Afrika,” pungkas Bachtiar. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Trump Terpilih, Rupiah Ikut Terempas
Redaktur : Tim Redaksi