LogaMulia Akhirnya Persembahkan Album Distorsi Narasi

Kamis, 27 Juni 2024 – 14:14 WIB
Grup musik LogaMulia. Foto: Dok. Demajors

jpnn.com, JAKARTA - Band metal LogaMulia akhirnya siap menancapkan taji di kancah musik keras lewat album bertajuk Distorsi Narasi.

Diedarkan berkat kerja sama dengan Demajors, Distorsi Narasi merupakan album penuh perdana dari grup yang dibentuk di Jakarta pada 22 Januari 2018 itu.

BACA JUGA: Anti Kritik, LogaMulia Menyongsong Album Distorsi Narasi

Distorsi Narasi berisi sembilan lagu yang ditempa dalam kurun waktu yang cukup lama oleh LogaMulia.

Selain proses intensif untuk mematangkan musik, kesibukan Achmad Hafizullah (vokal), Pratama Putra Rahardjo (gitar), Abdul Aziz Turhan (bas) dan Alejandro Saksakame (drum), serta pandemi membuat pengerjaan album cukup lama.

BACA JUGA: Good Ol’ Dreams Hadirkan CD dan Vinyl Album Untuk Pengantin

Meski demikian, LogaMulia sudah mencapai apresiasi industri musik sejak tahun-tahun awal kebersamaan.

Musuh Publik, single pertama LogaMulia yang dirilis pada 2019, mendapat nominasi dari ajang penghargaan AMI Awards untuk kategori Karya Produksi Metal/Hardcore Terbaik.

BACA JUGA: Demajors Rayakan Peluncuran Piringan Hitam Jameson Connects Indonesia Sesi Ke-3

Prestasi serupa juga diraih oleh single Sang Penghasut yang dirilis pada tahun berikutnya dan masuk kategori Karya Produksi Metal Terbaik di AMI Awards 2020.

Kedua lagu tersebut telah didaur ulang untuk disertakan dalam album Distorsi Narasi, dan sekaligus menjadi cetak biru bagi musik Logamulia: keras dan agresif, namun juga mudah melekat di telinga tanpa menjadi pop.

Sebagai band yang terpengaruh nama-nama beragam seperti Lamb of God, Slipknot, Mudvayne, Meshuggah dan Soulfly, para personel Logamulia paham bahwa musik cadas tidak semata-mata berteriak menyalak sambil memainkan instrumen secepat dan sebising mungkin.

Berkat jam terbang yang dimiliki para anggota Logamulia secara kolektif, maka tidak heran bila Distorsi Narasi merupakan karya yang dihasilkan sebuah band yang kuat dan percaya diri.

Sebagai vokalis yang pernah memperkuat Purgatory, Achmad Apit Hafizullah tahu kapan harus berteriak atau bernyanyi sehingga lirik dapat terartikulasi dengan tegas serta pesannya bisa ditangkap dengan jelas.

Sementara itu, Pratama Putra Rahardjo alias Ayi sang alumnus Resistensi menunjukkan kepiawaian dalam menghasilkan riff gitar seperti di lagu Bias Cerita Prasangka dan Meritokrasi.

Comi dan Alejandro Ale Saksakame sebagai departemen ritme yang solid dan dinamis hasil tempaan belasan tahun bersama Payung Teduh dan Parade Hujan, sebagaimana dapat disimak dalam Seni Manipulasi dan Kontaminasi.

Semua unsur di atas ditambah bantuan teman-teman musisi seperti Denny Nugroho dari Redsix yang menjadi vokalis tamu dalam Bias Cerita Prasangka.

Selanjutnya Kharisma alias Karis, personel DeadSquad yang mengisi solo gitar pada lagu yang sama menjadikan Distorsi Narasi makin berisi.

Album Distorsi Narasi dari LogaMulia sudah bisa dinikmati di berbagai platform musik digital serta CD dapat diperoleh melalui Demajors. (ded/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dedi Yondra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler