jpnn.com - Keputusan Christine Swidorsky dan Sean Stevenson untuk menjadikan Logan sebagai best man dalam pernikahan mereka Sabtu lalu (3/8) memang tepat. Setelah menyaksikan ayah dan ibunya menikah, bocah dua tahun pengidap Fanconi anemia itu mengembuskan napas terakhir pada Senin malam waktu setempat (5/8).
= = = = = = = =
BACA JUGA: Abhisit Pimpin Demonstrasi Masal
"SEAN dan saya menunggui dia seharian. Dia terlihat baik-baik saja. Lalu, pada pukul 20.18, dia meninggal di dalam pelukan saya," terang Swidorsky pada akun Facebook-nya Selasa lalu (6/8). Sebagai ibu, perempuan berambut pirang itu sangat berduka. Tapi, dia juga merasa bersyukur karena Logan sempat menyaksikan orang tuanya saling mengikat janji setia.
"Sekarang dia sudah bersama para malaikat. Tidak ada lagi rasa sakit. Tidak ada lagi rumah sakit," lanjut Swidorsky.
BACA JUGA: Soal Snowden, Obama Kecewa Suaka Rusia
Sejak berusia satu tahun, Logan memang keluar masuk rumah sakit. Tepatnya, setelah dokter mendapati balita lucu itu mengidap leukemia akut. Setelah diperiksa lebih lanjut, ternyata bungsu di antara tiga bersaudara tersebut juga menderita beberapa penyakit serius lainnya.
Salah satu penyakit serius itu adalah fanconi anemia, kelainan genetika yang selalu berujung pada kanker. Karena penyakit-penyakit tersebut, Logan tidak bisa menikmati masa balitanya dengan indah. Dia lebih banyak menghabiskan waktu di rumah sakit untuk menjalani terapi dan pengobatan. Semakin lama, kondisi tubuhnya juga kian lemah.
BACA JUGA: Pendiri Amazon Akuisisi Washington Post
Kondisi Logan itu membuat Swidorsky dan Stevenson terpukul. Pasangan yang tinggal di Kota Jeannette, Westmoreland County, Negara Bagian Pennsylvania, Amerika Serikat (AS), tersebut mengubah prioritas hidup. Logan, satu-satunya anak lelaki mereka, menjadi prioritas utama dalam kehidupan keluarga. Itu disebabkan dokter mengklaim umur Logan tidak panjang.
Demi Logan, Swidorsky dan Stevenson rela memindahkan lokasi pernikahan ke kediaman mereka yang berjarak 40 kilometer dari Kota Pittsburgh. Mereka lantas menetapkan tanggal 3 Agustus sebagai hari pernikahan. "Saya ingin dia menjadi bagian dari hari bahagia kami. Juga, supaya dia ada dalam foto album keluarga kami," ungkap ibu tiga anak itu.
Sabtu lalu, sebagai best man, Logan berdandan rapi. Dia mengenakan setelan jas bergaris dengan warna kecokelatan. Swidorsky menggendong putra kesayangannya tersebut menuju altar. Setelah itu, Logan berdiri di hadapan orang tuanya dengan bantuan sang nenek, Debbie. Bocah yang sedang sekarat tersebut menyaksikan ayah dan ibunya mengucapkan ikrar sehidup semati.
Beruntung, sampai upacara sakral yang berlangsung selama 12 menit itu, Logan mampu bertahan. Bahkan, dia juga sempat berfoto bersama keluarga besarnya. Setelah resepsi berakhir, Logan harus kembali menjalani terapi dan pengobatan. Tapi, kali ini, dia tidak perlu kembali ke rumah sakit. Sebab, tim dokter tidak bisa mengupayakan pengobatan medis apa pun untuk kesembuhannya.
Logan pun melanjutkan pengobatan di rumahnya, di tengah-tengah keluarga. Sejak resmi menjadi suami istri, aktivitas Swidorsky dan Stevenson selalu sama. Yakni, menunggui Logan yang berjuang melawan kematian.
Sampai pada akhirnya, ajal menjemput bocah yang lahir pada 22 Oktober 2010 itu. "Logan, kita akan bertemu lagi dalam mimpi," ungkap Swidorsky pada baris terakhir tulisannya di Facebook. (AP/CNN/hep/c6/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Film Kartun Pakistan Burka Avenger Siap Mengglobal
Redaktur : Tim Redaksi