jpnn.com - JAKARTA - Fahri Hamzah terus mempersoalkan langkah Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang telah memecatnya. Dia menyebut ada operasi intelejen di balik peristiwa itu.
"Operasi intelijen yang menjadikan persoalan saya bias dan berkembang," ujarnya di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (8/4).
BACA JUGA: Eks Pendamping PNPM Harus Ikut Aturan Main
Fahri menyebut, tindakan yang dilakukannya akhir-akhir ini seolah-olah melawan partai.
Di sisi lain DPP PKS telah melakukan pembocoran dokumen. Surat pemecatan legislator asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu telah beredar sebelum sampai ke tangannya.
BACA JUGA: Polri Masih Pertimbangkan Terbitkan Red Notice untuk La Nyalla
Baru malam harinya setelah ramai, Fahri mendapatkan surat pemecatan itu yang dihantarkan melalui office boy dari DPP PKS.
"Panggil kek saya ke fraksi. Menurut saya, memecat pembantu saja kan tidak boleh seperti itu. Ada pesangon, ini enggak ada pesangon. Enggak ada etika," mirisnya.
BACA JUGA: Dari Sydney, SBY Pun Ikut Berduka
Lantas ia mempertanyakan kesantunan yang digembar-gemborkan PKS sebagai dasar sikap partai.
"Partai yang menyebut dirinya penuh dengan sopan santun, justru sangat tidak sopan, tidak menghargai orang. Jelek-jelek gini kan kita pejabat negara, ya harusnya partai mau menghormati sedikitlah," tegas Fahri. (dna/JPG/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Mana Sunny? Ini Kata Dirjen Imigrasi
Redaktur : Tim Redaksi