Lokalisasi Pucuk Ditutup, PSK Cari Lokasi Baru

Kamis, 16 Oktober 2014 – 07:24 WIB

jpnn.com - JAMBI - Dua hari pasca resmi ditutup oleh Pemkot Jambi, suasana di lokalisasi Payo Sigadung , kemarin (15/10) tampak lengang. Tidak ada lagi tampak aktivitas para penjajak seks di sana. Hampir semua rumah terlihat tertutup seperti tak berpenghuni. Tidak hanya itu, warung makanan pun juga tidak ada yang buka. Para pemilik tempat hiburan mulai melepas papan nama tempat usaha mereka.

Hanya ada satu atau dua perempuan muda duduk-duduk di teras rumah atau tempat usaha mereka. Namun tak satu pun yang mau berkomentar ketika ditanya soal penutupan Pucuk.

BACA JUGA: Ayah Sering Main dengan PSK, Balitanya Terinfeksi HIV

"Ya beginilah. Tidak ada lagi yang datang. Memang sejak kemarin-kemarin. Dak tau lagi lah," ujar mereka sambil menghindar.

Di Lokalisasi hanya terlihat petugas keamanan yang berjaga. Ada tiga posko keamanan didirikan di tiga pintu masuk. Masing-masing posko dijaga 10 sampai 15 anggota polisi, TNI dan Satpol PP.

BACA JUGA: Hasil Verifikasi CPNS Kepri Diumumkan Pekan Depan

Bukhori, anggota Polresta Jambi yang kemarin bertugas di pintu masuk mengatakan, sejak hari Minggu lalu Pucuk sudah sepi.

"Tidak ada aktivitas lagi sejak Minggu pagi. Sepi sekali. Malam tadi (kemarin malam) juga tak terdengar suara-suara musik," katanya.

BACA JUGA: Pembunuh Model Cantik Divonis Hari Ini

Menurut Bukhari, dia mendengar kabar sudah banyak PSK yang keluar dari Pucuk. Entah pulang ke kampung halaman atau pindah jauh sebelum deklarasi dibacakan.

"Kabarnya sudah banyak yang keluar," ujarnya.

Benny, anggota Polresta lainnya mengatakan, selain berjaga di luar, petugas juga patroli di dalam kompleks Pucuk. Mereka bertugas selama 24 jam secara bergantian dengan sistem shift.

"Dari jam delapan pagi sampai jam delapan malam, begitu terus berjaga-jaga. Mungkin akan dijaga sebulan, atau tergantung perintah dari atas," katanya.

Bukan hanya sepi, hingga kemarin tak satu pun PSK lokalisasi Payo Sigadung yang mau menerima dana kompensasi. Informasinya, mereka menolak menerima dana kompensasi dari pemerintah. Lebih memilih pulang kampung atau pindah ke lokasi yang baru. Beberapa daerah yang berpotensi menjadi lokasi baru bagi PSK tersebut adalah warung remang-remang di kawasan Sungai Bahar dan Batanghari.

Wali Kota Jambi Syarif Fasha mengakui belum ada PSK atau mucikari di Pucuk yang meminta dana konpensasi.
“Kalau Langit Biru sudah kita berikan kompensasi. Sedangkan di Payo Sigadung belum kita berikan karena memang pihak di sana tidak memintanya,” katanya.  

Menurut Fasha, hingga kemarin tak satu pun PSK lokalisasi Payo Sigadung mendaftarkan diri untuk pulang.

“Bagi PSK yang belum mau pulang, kita harapkan setiap hari ada perubahan niat mereka untuk pulang nantinya,” ujarnya.

Fasha mengatakan, beberapa PSK Pucuk sudah pulang, namun mereka tidak memberitahu pemerintah karena malu,  sehingga dana kompensasi tidak bisa disalurkan dan harus dikembalikan ke pemerintah pusat.

“Yang tinggal saat ini paling hanya mereka yang tengah terlilit hutang piutang,” katanya.(een/iam)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Siswa Madrasah Bawa Kondom saat Bolos Sekolah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler