Lomba Free Fly Dimulai, Bamsoet Minta Lindungi Satwa Langka

Sabtu, 26 Maret 2022 – 20:52 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo saat membuka Lomba Free Fly Piala Ketua MPR RI di Blackstone Beach Bali, Sabtu (26/3). Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, BALI - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyatakan, konservasi satwa burung paruh bengkok menemui kesulitan.

Habitat asli satwa rusak karena faktor alam maupun campur tangan manusia.

BACA JUGA: Bamsoet Bilang Trofi Free Fly Mirip Piala Pembalap MotoGP Mandalika, Keren

Misalnya, menebang hutan atau deforestasi secara intens.

"Hingga Februari 2020, jumlah varietas burung di Indonesia tercatat 1.794 spesies. Ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah spesies burung terbanyak keempat di dunia,'' ujarnya.

BACA JUGA: Basarah Minta GM FKPPI Ikut Perkuat Benteng Pancasila di Era Metaverse

Dari besarnya keragaman varietas burung, 81 jenis adalah burung paruh bengkok yang hampir 40 persen hidup di wilayah Maluku.

Hal itu dikatakan Bamsoet saat membuka Lomba Free Fly Piala Ketua MPR RI di Blackstone Beach Bali, Sabtu (26/3).

BACA JUGA: Cegah Negara Gagal, Bamsoet Ingatkan Hal Ini

Ketua DPR RI ke-20 ini menuturkan, lomba Free Fly Piala Ketua MPR RI bukan sekedar euforia komunitas pencinta satwa untuk menikmati daya tarik dan pesona burung paruh bengkok.

Lomba ini juga menjadi ajang media gathering, silaturahmi, serta saling bertukar informasi antarkomunitas pencinta burung paruh bengkok.

"Acara ini harus menjadi bagian dari edukasi untuk menggugah kesadaran dan komitmen masyarakat mengenai pentingnya pelestarian dan perlindungan satwa,'' ujarnya.

Habitat burung paruh bengkok makin terancam.

Pembina Perhimpunan Kebun Binatang se-Indonesia ini menjelaskan, dengan makin berkurangnya habitat asli burung ini, kebijakan konservasi satwa bermanfaat bagi perlindungan dan pelestarian satwa.

Salah satunya adalah melalui penangkaran. Baik yang dilakukan secara institusi kelembagaan maupun kelompok masyarakat yang memiliki kecintaan, kepedulian, kompetensi, dan kapabilitas.

"Kegiatan penangkaran satwa ini bertujuan melindungi dan merawat satwa, menghindarkan dari berbagai faktor risiko, serta memperlakukan satwa sebagaimana mereka hidup pada habitat aslinya,'' tandas Bamsoet. (mrk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gus Jazil Dorong Kades Kembangkan Potensi Alam di Pulau Bawean


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler