Lomba Karya Tulis Ilmiah ESQ Buktikan Eksistensi Ilmuwan Indonesia

Jumat, 23 Desember 2016 – 23:32 WIB
Pendiri ESQ Ary Ginanjar memberikan hadiah umroh lomba Best Award Paper kepada akademisi Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Dwitya Aribawa yang diwakilkan panitia di Gedung 165 ESQ, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (23/12). Foto: Fathan Sinaga

jpnn.com - JAKARTA - ESQ Business School menggelar lomba karya tulis ilmiah berbahasa Inggris. Pemenang pertama lomba ini mendapatkan hadiah Umroh atau perjalanan ke Korea.

Lomba yang dilabeli "Best Paper Award‎" ini, diprakarsai oleh Ketua Gerakan Indonesia Menulis (Grimis) Evvy Kartini dan Pendiri ESQ, Ary Ginanjar Agustian. Tujuannya adalah untuk merangsang masyarakat Indonesia melahirkan karya tulis Ilmiah.

BACA JUGA: UN 2017 Berbasis Komputer, Kemdikbud Cek Kesiapan Komputer di Sekolah-Sekolah

‎"Hasil dari lomba ini menunjukkan pada dunia bahwa kita eksis. Ketika tulisan di baca, maka internasional memberi sitasi atau impact. Makin banyak dunia mensitasi tulisan kita, Indonesia makin naik keberadaannya dalam dunia pendidikan," kata Evvy di Gedung 165 ESQ, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (23/12).

Evvy menerangkan, awal mula lomba ini digulirkan pada 1 September silam, banyak peserta yang ingin mendaftarkan diri. Menurutnya, saat pembukaan pada hari pertama, ada sekitar 30 peserta dari kalangan peneliti, dosen, dan praktisi yang mendaftar.

BACA JUGA: Berantas Terorisme, Peran Pendidik Sangat Penting!

"Jadi ini luar biasa antusias masyarakat.‎ Ini merangsang semua pihak yang tertimbun di dalamnya, untuk menulis karya ilmiah. Kita ini indeks menulisnya tertinggal, ketujuh di Asean‎," terang dia.

Menurutnya, ESQ turut mencerdaskan anak bangsa. Bukan hanya itu, tapi menjadi wadah agar pendidikan Indonesia berkembang dan maju. Dia juga meminta, agar semua pihak, termasuk pemerintah menggalakkan hal serupa.

BACA JUGA: Geregetan, Mendikbud: Kok Bimbel Lebih Berkuasa daripada Guru?

‎"Kedepannya akan berlanjut. Tahun depan akan ada hadiah menarik lagi. Peserta mungkin dari internasional," kata dia.

Sementara itu, Ary Ginanjar menerangkan,‎ program ini merupakan kegiatan yang digelar pada Dies Natalies ESQ Bussines School. Di mana, dalam acara ini, diumumkan karya anak bangsa dalam rangka Gerakan Indonesia Menulis (Grimis).

"Kita ‎tahu Indonesia dalam jurnal-jurnal internasional tertinggal. K‎emudian kita beri hadiah umroh, uang, dan trip ke Korea. Tujuannya untuk merangsang peneliti-peneliti Indonesia untuk giat dalam menulis," tandas Ary.

Dalam acara ini, pemenang utama diraih oleh akademisi Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Dwitya Aribawa. Pemenang kedua‎, akademisi dari Universitas Indonesia Aniati Murti Arymurthy dan ESQ Bussines School Desta Sandya Pasvita. Keduanya memenangkan uang tunai Rp 5 juta.

Juara ketiga adalah ‎akademisi dari ESQ Business School Muhammad Agiet Putra dan Adithya Kusuma Whardana. Mereka mendapatkan Rp 3 juta.‎ (Mg4/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cara Kemendikbud Tutup Kebocoran soal UN


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler