Keluarga Norman asal Australia sedang bertanding di kejuaraan dunia lompat tali di Amerika Serikat. Mereka berharap di satu hari nanti lompat tali bisa dipertandingkan di Olimpiade.
Mereka akan bertanding bersama dengan tiga ribu atlet, pelatih dan ofisial yang berasal dari setidaknya 30 negara.
BACA JUGA: Ilmuwan Gunakan Teknologi AI untuk Lacak Populasi Penyu dan Dugong di Pesisir Australia Barat
Murray Norman dan anak-anaknya Tom, Rebecca dan Belinda semua bertanding dalam kejuaraan dunia yang berlangsung dua kali setahun, dan sekarang diselenggarakan di Colorado Springs.
Kontingen Australia semuanya berjumlah 99 orang dan sejauh ini sudah mendapatkan dua medali, termasuk satu emas dalam kejuaraan tersebut.
BACA JUGA: Perusahaan Swiss Gugat Pemerintah Malaysia Terkait Penyitaan Jam LGBTQ
Keluarga Norman mulai menekuni lompat tali ketika Tom Norman bergabung dengan tim lompat tali di sekolah dasarnya.
"Kami kemudian tampil di sela-sela pertandingan cabang lain seperti bola basket dan rugby, dan juga di banyak sekolah," kata Tom Norman.
BACA JUGA: Jokowi Lantik Ketua Projo Gantikan Menkominfo Johny Plate yang Tersandung Korupsi
"Kegiatan ini berlanjut menjadi kompetisi dan sekarang saya sudah bertanding selama 13 tahun dan sudah pernah mengikuti lima kejuaraan dunia."
Tom kemudian diikuti oleh kedua saudara perempuannya Rebecca dan Belinda ,dan akhirnya ayahnya Murray juga tertarik untuk bergabung.
"Sangat mengasyikkan, senang bisa menghabiskan waktu bersama mereka, bisa tertawa bersama," kata Murray Norman.
Ia pertama kali ikut kompetisi saat salah seorang peserta tidak hadir.
Namun kemudian dia tertarik untuk lebih serius terlibat karena komitmen anak-anaknya dalam cabang olahraga tersebut.
"Bagus sekali, mereka malah mengajari saya hal-hal yang tidak bisa saya lakukan dan tetap sabar mengajarkan saya supaya saya bisa melakukannya," kata Murray Norman.Perlu kekuatan mental
Para atlet yang bertanding di kejuaraan dunia lompat tali ini bertanding dalam nomor gaya bebas, kecepatan, Double Dutch dan nomor beregu.
Pada hari kedua kejuaraan, Tom Norman menyabet medali perunggu di nomor kecepatan etafet tim 4x30 dan medali emas di nomor beregu pasangan campuran Double Dutch untuk usia 19 tahun ke atas.
Tom berlatih lompat tali ini di sela-sela kegiatannya sebagai mahasiswa jurusan Ilmu Pertanian di Charles Sturt University di Wagga Wagga, sekitar 460 km dari Sydney.
Dia mengatakan selain kebugaran fisik, kekuatan mental juga sama pentingnya dalam pertandingan.
"Konsentrasi menggunakan otak untuk menghitung gerakan kita sangat penting khususnya dalam cabang triples di mana kita harus melakukan tiga gerakan berturut-turut dengan menggerakkan tubuh bagian bawah," katanya.
"Ini soal fokus, mengosongkan pikiran, sehingga kita bisa tenang, karena tubuh kita akan tampil terbaik saat kita merasa rileks. Di sini pentingnya kondisi mental selain juga fisik."Berharap jadi cabang Olimpiade
Lompat tali memang identik dengan permainan anak-anak, tetapi kini lompat tali sebagai cabang olahraga semakin populer dan mendapat status sebagai cabang olahraga uji coba, langkah pertama sebelum bisa menjadi cabang yang dipertandingkan di Olimpiade.
Tom Norman berharap cabang ini segera akan menjadi salah satu yang dipertandingkan pada Olimpiade musim panas.
"Mudah-mudahan dalam waktu 10 tahun, saya betul-betul berharap itu akan terjadi," katanya.
"Kompetisi di Amerika Serikat sangat besar dibandingkan di negara lain. Lebih banyak yang bertanding, juga penonton lebih banyak, senang rasanya bisa ikut kompetisi di sini."
Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Survei terbaru: Pria Usia Paruh Baya di Australia adalah Kelompok yang Paling Kesepian