jpnn.com - KARANGJAMBU - Longsor di Karangjambu pada Sabtu (1/2) mengakibatkan akses jalan Desa Jingkang, Desa Danasari dan Desa Sirau, Purbalingga terisolasi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga menurunkan alat berat guna membuka akses jalan itu. Tertutupnya akses tiga desa itu mengakibatkan mobilitas ekonmi dan sosial di wilayah tersebut terganggu.
Akses dari Desa Kramat ke Desa Sirau tertutup 10 longsoran yang menutupi jalan. Sedangkan, akses dari Desa Karangkambu ke Desa Jingkang terdapat 4 longsoran besar yang menutup jalan. Meskipun sudah dilakukan kerja bakti pembersihan longsor akibat tumpukan tanah yang tinggi dan batu, sebagian material belum bisa di singkirkan dari jalan. Sehingga, akses jalan hanya bisa dilalui dengan jalan kaki.
BACA JUGA: Pria Ditemukan Tewas di Rumah Mantan Istrinya
Camat Karangjambu Momot Prabowo mengatakan, terdapat empat titik longsor di Jalan masuk Desa Jingkang dan membuat sebagian Desa Jingkang dan Desa Danasari terisolasi. Tiga longsoran sudah dikerjakan secara gotongroyong oleh TNI, Polri dan masyarakat. Sedangkan longsoran ke Empat masih belum dibersihkan karena terlalu besar. Yakni 15 meter dengan tinggi tanah 2 meter lebih.
"Hari Minggu kemarin berapa anggota kecamatan mencoba melalui jalan tikus untuk melalkukan pendataan, tapi tidak bisa sampai karena jalan kecil pun tertutup longsor. Paling dengan jalan kaki dulu kemudian disambung motor," tuturnya.
BACA JUGA: Caleg Gerindra Menyopiri Ambulans Mengantar Jenazah
Longsor dan Banjir yang terjadi Sabtu malam (1/2) merupakan bencana terburuk yang terjadi selama 38 tahun ini. Sebelumnya, kejadian yang sama pernah terjadi pada tahun 1965.
Sementara itu, untuk membuka akses jalan ke Desa Sirau, Polisi,TNI, relawan dibantu masyarakat menyingkirkan tanah dan batu besar yang menutup akses jalan. Alat-alat sederhana seperti tambang, dan tuas digunakan untuk menyingkirkan batu besar yang merintangi jalan.
BACA JUGA: Lantai Rumah Serasa Bara, Sekeluarga Mengungsi
"Sejak pagi, ratusan masyarakat bahu membahu menyingkirkan bekas longsoran. Batu besar yang jatuh ke jalan sulit disingkirkan. Tapi, sejak siang kendaraan sudah bisa masuk namun harus pelan-pelan," tutur Kapolsek Karangmoncol AKP Siswanto SIP.
Kepala BPBD Purbalingga Priyo Satmoko mengatakan, sesuai hasil rapat yang dipimpin bupati Purbalingga, Dinas Pekerjaan Umum akan mendatangkan alat berat guna membuka jalan di Desa Jingkang dan Desa Sirau. Penurunan alat berat ini, untuk mempercepat proses evakuasi bencana yang terjadi Sabtu malam kemarin.
Ia menambahkan, setelah terbukanya jalan, BPBD akan melakukan pendataan lebih lanjut. Terkait jumlah korban, kerugian, kerusakan dan pendataan lainnya yang diperlukan.
"Data tadi akan digunakan sebagai dasar untuk pemberian bantuan, dan penanganan lebih lanjut," tuturnya.
Sementara itu membantu korban bencana banjir dan tanah longsor, Karang Taruna Bobotsari menggandeng SMK Muhammadiyah Bobotsari untuk mengumpulkan sumbangan untuk korban bencana. Sehingga bisa meringankan beban masyarakat yang sedang tertimpa bencana.
"Minggu sudah turun ke Desa Sirau dan memberikan bantuan. Saat ini kita juga sedang menggalang sumbangan dari masyarakat untuk membantu korban bencana," tutur Ketua Karang Taruna Bobotsari Imam Yahdi AF S Pdi. (jok/bdg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 195 Orang Celaka di Pantura
Redaktur : Tim Redaksi