Longsor Akibatkan 40 Juta Penduduk Terpapar Bahaya Sepanjang 2016

Sabtu, 17 Juni 2017 – 20:54 WIB
Pencarian korban longsor. Foto: JPG/Pojokpitu

jpnn.com, JAKARTA - Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan, bencana longsor merupakan salah satu dari tiga bencana besar yang terjadi di Indonesia sepanjang 2016, setelah banjir dan angin puting beliung.

Menurut Direktur Kesiapsiagaan BNPB Medi Herlianto, longsor merupakan bencana yang paling mematikan dengan jumlah korban jiwa yang ditimbulkan.

BACA JUGA: Tambang Ilegal di Madina Longsor, Satu Korban Tewas

Sekitar 40 juta warga terpapar potensi bahaya longsor dengan kategori sedang hingga tinggi, sehingga perlu prioritas penanganan pengurangan risiko bencana.

“Kebutuhan pembangunan sistem ini sangat besar, total kebutuhan untuk lokasi-lokasi ancaman gerakan tanah sekitar seribu lebih. Ini perhitungan pada 2015. Mungkin saat ini bertambah seiring meningkatnya kerentanan lahan,” ujar Medi lewat pesan singkatnya, Sabtu (17/6).

BACA JUGA: Gempa 6,3 SR Guncang Sukabumi, di Jakarta Terasa Sampai Lampu Bergoyang

Menghadapi kondisi yang ada, BNPB kata Medi, sudah bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) sepanjang 2008-2016, terkait pembangunan sistem peringatan dini bencana gerakan tanah di 50 daerah rawan longsor di 25 provinsi di Indonesia.

"Penerapan sistem ini merupakan pendukung terbentuknya Desa Tangguh Bencana (Destana) sebagai cikal bakal mewujudkan masyarakat tangguh. Sistem tersebut melibatkan partisipasi masyarakat dalam operasional sistem," ucapnya.

BACA JUGA: Penambang Emas Tewas Tertimbun Longsor di Kedalaman 15 Meter

UGM telah menciptakan alat pendeteksi dini tanah sejak 2007 lalu. Sebagai generasi pertama, alat dipasang di Kabupaten Banjarnegara, Situbondo dan Karanganyar.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BPBD Padang: Selain Banjir dan Longsor, Pohon Juga Banyak Tumbang


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Longsor   BNPB   Bencana Alam  

Terpopuler