Longsor di Sibolangit, Jalur Medan-Berastagi Lumpuh 4 Jam

Sabtu, 17 November 2018 – 13:33 WIB
Warga dengan peralatan seadanya berusaha menyingkirkan material longsor di Kecamatan Sibolangit yang menghambat lalulintas Medan-Berastagi, Jumat (16/11) sore. Foto: sumutpos.co

jpnn.com, SIBOLANGIT - Bencana tanah longsor kembali menerjang kawasan Sembahe, Deliserdang, Sumatera Utara (Sumut), Jumat (16/11).

Akibatnya, jalan lintas Medan-Berastagi lumpuh sekira 4 jam. Informasi yang berhasil dihimpun, longsor yang menutupi jalan itu terjadi di Jalan Jamin Ginting Km 36-37 .

BACA JUGA: Satkopaska Temukan Mortir Aktif Perang Dunia II

Sibolangit tepat di daerah tikungan dekat PDAM Tirtanadi.

Camat Sibolangit Amos Karokaro yang dikonfirmasi membenarkan informasi tersebut. “Betul telah terjadi longsor, sebelum Tirtanadi pas di belakang Cindelaras,” ujar Amos Karokaro.

BACA JUGA: Pengadilan Agama Janji Tak Ada Pungli

Dia menjelaskan, pihaknya dibantu TNI/Polri, BPBD Deliserdang langsung melakukan pembersihan material longsor, karena menutupi ruas jalan Medan-Berastagi. Sedangkan untuk mengurangi kemacetan yang terjadi sejak pukul 13.44 WIB, personel Lantas Polrestabes Medan langsung diturunkan ke lokasi.

“Karena kan memang stagnan. Longsorannya memang tak menutup semua badan jalan, sebagian saja. Tapi ya begitu, sebagian pun tertutup sudah terganggu arus lalulintasnya,” kata Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja yang dikornfirmasi Sumut Pos, Jumat (16/11) malam.

BACA JUGA: Kejari Masih Kejar Empat Buronan Kasus Korupsi

Menurutnya, petugas pun meminta alat berat dari Dinas PU agar diturunkan guna mengangkut material longsoran. “Alat berat sampai sekira pukul 16.00 WIB, mengangkut material longsor berupa pohon pisang dan salak yang ada di tebing di pinggir jalan bersamaan tanah,” ungkapnya.

Menurut Tatan, sekira pukul 18.00 WIB, material longsoran di lokasi sudah berhasil dipindahkan. Namun, masih diperlukan waktu untuk mengurai arus lalulintas dari dua sisi yang menumpuk. “Sampai jam tujuh malam tadi arus lalulintas dari dua jalur baik Medan-Berastagi maupun sebaliknya sudah bisa dilalui,” katanya.

Sungai Deli Kembali Meluap
Bukan cuma longsor di kawasan Sibolangit, hujan deras yang melanda Kota Medan dan sekitarnya juga mengakibatkan Sungai Deli meluap. Akibatnya, ratusan rumah di Kecamatan Medan Maimun terendam, Jumat (16/11) dini hari.

Seorang warga Lingkungan IV, Kelurahan Aur, Amir mengatakan, Sungai Deli mulai meluap sekitar pukul 02.00 WIB. Lama kelamaan terus meninggi, hingga pukul 04.00 WIB, genangan air mencapai 1,5 meter.

“Sekitar pukul 02.00 WIB, air mulai menggenangi rumah warga. Awalnya warga yang berada di Lingkungan VI, VII dan VIII yang terkena. Makin lama, air terus meninggi, hingga mencapai setinggi 1,5 meter,” ujarnya.

Kondisi ini membuat warga terpaksa menyelamatkan barang-barang berharga. “Warga mengungsi ke tempat lebih tinggi. Tapi tadi pagi, air sudah surut. Kami sudah kembali ke rumah masing-masing, meski masih was-was, karena banjir susulan bisa saja terjadi,” ungkapnya.

Amir mengakui, warga sudah biasa dengan banjir ini. Pasalnya mereka sudah berulang kali mengalaminya. “Sebenarnya sudah biasa, karena sudah sering terjadi. Kami hanya berharap agar Pemko Medan memikirkan solusinya,” tegasnya.

Sedangkan Manager Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, M Yunus mengatakan, hujan deras yang terjadi pada Kamis (15/11) malam, berimbas kepada meluapnya Sungai Deli. Luapan sungai itu sempat merendam ratusan rumah di Kelurahan Aur dan Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun.

“Ada ratusan rumah warga terendam banjir akibat luapan Sungai Deli. Bahkan banjir itu sempat mencapai ketinggian hingga 1,5 meter,” ungkapnya.

Dijelaskan, banjir itu semula terjadi di lingkungan 7, 8, dan 9 Kelurahan Sei Mati, Medan Maimun. Sekitar pukul 05.30 WIB, dengan cepat debit air memasuki dan merendam 682 rumah warga disana, yang terdiri dari 716 KK dengan 2.852 jiwa. “Warga harus mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Namun, sebagian warga masih tetap bertahan di rumah masing-masing,” paparnya.

Untuk di Lingkungan 3 dan 4, Kelurahan Aur, meluapnya debit air Sungai Deli ini menyebabkan sekitar 70 rumah warga terendam banjir dengan ketinggian 80 hingga 100 cm.

Sedangkan warga yang terdampak, terpantau ada sekitar 550 KK dengan 1.700 jiwa. “Selain Sungai Deli, debit air pada Sungai Denai juga mengalami peningkatan. Tercatat, di sungai ini kenaikan yang terjadi sejauh 40 hingga 50 cm. Namun tidak sampai merendam rumah warga sekitar, “ bebernya.

Yunus menambahkan, saat ini sudah menempatkan personel TRC (Tim Reaksi Cepat) di lokasi banjir. Selain itu juga melakukan minitoring perkembangan cuaca di BMKG. (dvs/ris)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Tomat Anjlok, Petani Pilih Bongkar Lahan


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler