Longsor, Rumah Warga Tertimbun Tanah

Kerugian Mencapai Ratusan Juta Rupiah

Minggu, 13 Maret 2011 – 05:51 WIB

KUNINGAN - Hujan lebat yang turun terus menerus dalam sepekan terakhir ini, mengakibatkan sejumlah bencana alam di Kabupaten KuninganYang terkini adalah kejadian longsor di Desa Singkup, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan

BACA JUGA: Banjir, Warga Masih Mengungsi

Untungnya, dalam musibah tanah longsor yang terjadi sekitar pukul 18.30 itu tidak menimbulkan korban jiwa
Hanya saja kerugian yang diderita warga mencapai ratusan juta rupiah.

Akibat musibah bencana tanah longsor itu, Uus yang tinggal di RT 04/02 Kampung Mangunjaya, Desa Singkup, Kecamatan Pasawahan itu rata dengan tanah

BACA JUGA: Pesawat Cessna Tergelincir Saat Lepas Landas

Selain meluluhlantakkan rumah Uus, longsor juga menerpa rumah Ny Aan yang letaknya bersebelahan dengan Uus
Saat kejadian, istri Uus, Ny Eti dan ketiga anaknya berhasil menyelamatkan diri

BACA JUGA: Kesaksian Urang Awak Saat Gempa

Uus sendiri tidak berada di rumah karena sedang merantau ke Jakarta.

Ny Eti menceritakan, peristiwa itu berawal saat hujan yang mengguyur di desanya, Jumat (11/3)Sebelum maghrib, dirinya mendengar bunyi gemuruh dari belakang rumahnya yang berupa tebing dengan pohon bambu di atasnyaTak lama beberapa urugan tanah meluncur dari atas tebing disusul tumbangnya pohon bambuTakut terjadi hal yang tidak diinginkan, Ny Eti dibantu tetangganya langsung menyelamatkan diri ke luar dari rumah.

Selang beberapa menit kemudian, suara berbunyi makin kencangKemudian, tebing itu menerjang rumah yang ada di bawahnya“Kejadiannya sangat cepatAwalnya terdengar seperti tanah yang urug, kemudian banyak pohon tumbangSaya khawatir jika tebing longsor, makanya langsung menyelamatkan diri bersama anak-anakKalau masih di dalam rumah, saya tidak tahu nasib anak-anak dan saya sendiri,” katanya.

Selain meratakan rumahnya, longsor juga menimpa rumah Ny Een yang tepat berada di sebelahnyaBagian belakang rumah itu terlihat hancur akibat terkena longsoranHanya saja saat kejadian sang pemilik sudah menyelamatkan diri ke lokasi yang lebih aman

“Warga juga mendengar bunyi gemuruh dari atas bukitKami sudah menduga akan terjadi longsor karena tanahnya memang kelihatan labil,” ujar beberapa warga lainnya.

Beberapa warga yang rumahnya berada di bawah tebing kini memilih waspadaBahkan sebagian berencana mengungsi jika hujan turun kembali“Ya ada perasaan waswas kalau terjadi lagi tanah longsorKarena itu, kami memilih hati-hati dan selalu waspadaApalagi jika curah hujan tetap tinggi seperti sekarang ini,” tambahnya.

Dari pantauan Radar Cirebon (Group JPNN), dipimpin langsung Kades Singkup, Hj Rustiah, warga dibantu aparat dari Koramil dan Polsek Pasawahan bergotong royong membersihkan sisa longsoran menggunakan alat seadanya“Kami langsung kerja bakti membersihkan sisa longsoranYang terpenting tidak ada korban jiwa dalam kejadian iniKami juga mengimbau kepada semua warga Singkup terutama yang rumahnya berada di bawah tebing untuk tetap waspada selama musim hujan,” sebut Hj Rustiah di sela kerja bakti.

Ditanya soal kerugian akibat musibah tanah longsor, Kuwu perempuan itu menyebutkan angka sekitar ratusan juta rupiah“Untuk kerugian lengkapnya sedang kami hitungNamun dari hasil penilaian terhadap kondisi dua bangunan, saya menaksir sekitar Rp150 jutaSementara saya dan warga lainnya membersihkan sisa longsoran dan kemungkinan akan kerja bakti lagi membangun rumah untuk warga yang terkena bencana longsor,” ucapnya(ags)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Pengaruhi Lempengan Mentawai


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler