jpnn.com - SUKAMAKMUR - Kampung Gombong, Desa Cibadak, Kecamatan Sukamakmur sebaiknya dijadikan hutan, setelah bencana longsor dan pergeseran tanah.
Kabid Air Bawah Tanah dan Mitigasi Bencana Geologi DESDM, Dede Armansyah menjelaskan bahwa kawasan itu mengandung lempung. Menurutnya, di kawasan itu masih berpotensi terjadi pergeseran tanah, akibat lapisan tanah yang mengandung lempung.
BACA JUGA: Pelayanan RSUD Depok Terburuk Se-Jabar
"Kawasan itu kan di bawah tanahnya mengandung lempung, kalau musim kemarau tidak masalah, tapi kalau musim hujan dengan intensitas yang tinggi, akan mengakibatkan batuan di atasnya mudah tergeser. Jadi potensi terjadi pergeseran tanah lagi itu pasti ada," jelasnya kepada Radar Bogor (JPNN Grup) Jumat (27/6).
Menurutnya, jika kawasan itu kembali dijadikan jalan raya, jalan yang dibangun akan mengalami gundukan-gundukan dan aspal yang tidak merata. Itu dikarenakan tanah masih mudah bergeser.
BACA JUGA: Penyidik Bidik Tersangka Lain Korupsi e-KTP
Dia menyarankan, kawasan itu dijadikan hutan dan ditanami dengan pohon yang berakar keras. "Jangan dijadikan sawah atau ladang, itu sama saja mengisi air ke dalam tanah. Sebaiknya jalan itu dihutankan saja, ditanami tanaman yang berakar keras," pungkasnya.
Sementara itu, warga menginginkan akses jalan di kampung itu dibuka kembali sebagai jalur alternatif. Jalur alternatif yang disediakan Pemkab Bogor di Kampung Pasir Ipis, dikeluhkan karena terlalu sempit, sehingga mobil dan truk yang menuju Jonggol atau sebaliknya kerap memaksakan diri melewati jalur Kampung Gombong yang masih berbentuk tanah. (rp4/c)
BACA JUGA: Telantar, Penumpang KA Pasundan Jalan Kaki 2 Km
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejagung Janji Tak Tutupi Jika Ada Tersangka Lain
Redaktur : Tim Redaksi