jpnn.com - PHILLIP ISLAND - Hasil dramatis di MotoGP Australia menghasilkan persaingan yang kian ketat di akhir musim 2013. Pembalap Yamaha Factory Jorge Lorenzo tak lagi hanya pasrah untuk memastikan nasibnya. Sebab, dia hanya ketinggalan 18 poin menuju dua balapan tersisa di musim ini.
Kemenangan Lorenzo di Phillip Island dan diskualifikasi Marc Marquez (Repsol Honda) secara otomatis membuat jarak antar keduanya kian dekat. Lorenzo sebelumnya terpaut 43 angka dari Marquez, cerita berbeda pasca balapan Australia di mana Lorenzo hanya berjarak 18 angka saja.
Persaingan perebutan gelar juara MotoGP 2013 kembali terbuka. Sebelumnya, dengan selisih poin yang cukup banyak, publik memprediksi nasib Lorenzo sudah usai. Marquez digadang-gadang mencatatkan rekor barunya dengan menjuarai MotoGP di saat statusnya sebagai debutan MotoGP.
Di seri Phillip Island, Marquez bisa mengunci gelar juara andai finish di urutan pertama sementara Lorenzo tidak finish lebih baik dari posisi tiga. Sayangnya, Marquez gagal meraih hal ini. Diskualifikasi yang diperolehnya mengahadang Marquez memperlebar jaraknya dengan rider Yamaha itu.
Terlepas dari itu, Lorenzo menunjukkan usaha yang keras sepanjang akhir pekan. Tak mampu jadi yang tercepat di sesi latihan, dia memberikan balasan yang hebat saat kualifikasi. Dia mengalahkan dua jagoan Repsol Honda, Marquez dan Dani Pedrosa untuk meraih pole position.
Lorenzo terus menjaga mentalitas meraih kemenangan untuk terus menjaga peluang di persaingan. Tentu saja sambil berharap Marquez mendapatkan masalah di salah satu balapan, atau bahkan lebih. Sebagai informasi, Marquez terkena diskualifikasi lantaran tetap menggeber motor di saat balapan sudah memasuki lap kesepuluh.
BACA JUGA: Meriam Ingin Sempurna
Padahal, dalam aturan yang sudah ditetapkan sebelum lomba, para rider harus mengganti motor di lap kesembilan atau paling lambat lap kesepuluh. Hal ini dilakukan menyusul kemampuan ban yang tidak bisa bertahan lama.
"Sekarang persaingan menuju juara berubah drastis. Sebab, sebelum balapan (Australia) peluang kami maksimla 2-3 persen," tutur Lorenzo pada iCrash.
Kondisi yang terjadi di paro kedua musim ini memang berkebalikan dengan yang terjadi pada musim lalu, atau musim 2010 saat Lorenzo mengakhiri dengan gelar juara dunia. Di dua musim tersebut, Lorenzo meraih keunggulan dari para rivalnya dan tinggal menjaga jarak poinnya.
Berbeda lagi dengan yang terjadi pada musim 2011. dia ketinggalan jauh dari Casey Stoner di lima balapan terakhir. Cedera putusnya salah satu jari di tangan kirinya membuat dia absen di tiga balapan terakhir. Kesempatan untuk mengejar Stoner pun menguap justru di momen terakhir.
Tahun ini, Lorenzo juga mengalami kecelakaan besar. Dia terjatuh di Assen, Belanda dan Sachsenring, Jerman, yang membutuhkan operasi. Bahkan, dia tak tampil di MotoGP Jerman. Momen tersebut yang dimanfaatkan oleh Marquez untuk merebut posisi teratas.
"Kami harus tetap berjuang dan menang di Motegi (Jepang) dan Valencia dan lihat yang terjadi kemudian. Masih ada banyak lap dan segalanya bisa terjadi. Kami harus terus menekan hingga batasnya di setiap lap tersebut," tegas Lorenzo. (ady)
BACA JUGA: Nyaris WO, Persiba Lolos Playoff
BACA JUGA: Demi Anak, Fans Berat City Rela Tato Logo MU
BACA ARTIKEL LAINNYA... Klub Australia Incar Dua Penggawa Timnas U-19
Redaktur : Tim Redaksi