LPDP Diminta Telusuri Dugaan Calon Penerima Beasiswa Dirugikan Pandangan Prof Budi

Jumat, 06 Mei 2022 – 15:39 WIB
Penerima Beasiswa LPDP. Foto ilustrasi: Tangkapan layar

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua FPKS DPR RI Netty Prasetiyani Aher meminta Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) mengevaluasi sistem rekrutmen calon penerima beasiswa setelah muncul pernyataan kontroversial Prof Budi Santosa Purwokartiko.

Sebelumnya, pewawancara LPDP Prof Budi menuliskan pernyataan yang menimbulkan polemik dan bernuansa SARA karena menyinggung penutup kepala ala manusia gurun.

BACA JUGA: Dosen Unmul Samarinda Merespons Tulisan Rektor ITK, Blak-blakan & Keras!

Menurut Netty, LPDP sebaiknya menelusuri dugaan calon penerima beasiswa yang dirugikan dengan pandangan subjektif Prof Budi. 

"Negara juga dirugikan jika ada calon mahasiswa brilian yang gagal memperoleh beasiswa karena penilaian subjektif seperti soal jilbab tersebut," kata Netty dalam keterangan persnya, Jumat (6/5).

BACA JUGA: Rektor ITK: Saya Menilai Tak Berdasarkan Dia Berkerudung atau Tidak

Legislator Fraksi PKS itu juga berharap ke depan LPDP bisa melakukan rekrutmen pewawancara secara profesional dan bukan hanya sekadar rekomendasi.

Para pewawancara, kata dia, harus dibekali buku panduan standar yang berisi aturan dan prinsip yang tidak boleh dilanggar untuk menilai calon penerima beasiswa dari LPDP.

BACA JUGA: Chandra: Polisi Bisa Memproses Hukum Prof Budi Santoso

"Panduan tersebut tentu bersumber dari nilai-nilai universal Pancasila dan hukum positif yang berlaku di negara kita," ujar Netty.

Prof Budi sebelumnya menyampaikan maksud dari tulisan yang berujung kontroversi karena menyinggung penutup kepala ala manusia gurun.

Dia mengaku tulisan itu tidak bermaksud mendiskriminasi seorang perempuan yang menggunakan jilbab ataupun menyinggung soal kalimat dalam ajaran agama Islam.

Prof Budi menuturkan pilihan diksi di dalam tulisan itu berawal ketika dirinya menjadi bagian dari tim seleksi mahasiswa beasiswa LPDP.

"Saya saat itu sedang mewawancarai calon peserta student mobility. Menurut saya ini cukup surprise, ternyata dari 14 mahasiswa yang saya wawancarai, terdiri dari dua cowok dan 12 cewek, kebetulan tidak ada yang berkerudung semua. Kok, seperti mahasiswa jaman dahulu ya. Makanya saya nulis itu," kata dia.

Prof Budi pun menjamin penilaiannya terhadap calon penerima beasiswa LPDP tidak mencakup soal penggunaan jilbab.

"Dalam tulisan, saya tidak ada menaruh kata kalau yang menggunakan kerudung akan saya nilai jelek. Enggak ada, loh. Saya hanya bercerita kebetulan dari 12 (mahasiswi) itu ternyata tidak ada yang pakai kerudung," ungkap dia. (ast/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Chandra: Proses Hukum Rektor ITK Prof Budi Santoso


Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler