LSM Asing Dinilai Sering Ikut Campur, Pemerintah Diminta Perketat Regulasi

Senin, 19 September 2022 – 20:16 WIB
Firman Subagyo. Foto: Dok. Humas DPR

jpnn.com, JAKARTA - Firman Subagyo, anggota Badan Legislasi DPR RI meminta BIN dan Polri untuk melakukan pengawasan serta penyelidikan terhadap kegiatan lembaga swadaya masyarakat (LSM) asing yang ilegal.

Sebab, ada saja LSM asing yang melakukan kegaduhan. Entah mengonfrontasi warga hingga pemerintahan.

BACA JUGA: Pemerintah Diminta Waspadai LSM Asing di Papua, Pengamat Mencurigai Ini

"Nanti, kalau ada kegiatan LSM asing yang dirasa membahayakan kestabilan politik nasional, pihak berwajib pasti segera mengambil langkah hukum untuk mengatasi masalah tersebut," kata Firman Subagyo dalam keterangannya, Senin (19/9).

Banyak pihak yang menilai ada pihak yang berkepentingan dalam propaganda LSM asing. Mulai dari Greenpeace Indonesia, TAF, ACF, ACTED hingga Mighty Earth.

BACA JUGA: Waspada, Kamuflase Informasi LSM Asing terkait Karhutla di Papua

Mereka adalah beberapa contoh LSM asing di Indonesia yang melakukan kegiatan ilegal.

"Apabila Greenpeace terus melakukan propaganda negatif, bisa jadi nantinya hasil industri malah dimanfaatkan oleh bangsa lain," tutur Firman.

BACA JUGA: Tekanan LSM Asing Rugikan Petani Tembakau di Indonesia

Sebelumnya, pengamat Intelijen Stanislaus Riyanto mengungkapkan adanya keterlibatan asing dalam kerusuhan di Papua termasuk dalam bentuk dana dan logistik.

"Telah banyak ditemukan bukti bahwa TAF campur tangan isu DOB yang berpotensi membahayakan stabilitas Papua," ujarnya.

Oleh karena itu, perlu ketegasan dan independensi pemerintah dalam menetapkan peraturan. Pemerintah juga sebaiknya mulai mengambl langkah tepat dan meneliti aktivitas LSM asing.

Hal tersebut demi memastikan bagaimana kedisplinan lembaga tersebut dalam mematuhi peraturan hukum yang berlaku.

Regulasi LSM asing di Indonesia perlu diperkuat agar permasalahan LSM asing ilegal yang beroperasi di Indonesia ini dapat segera diatasi oleh pemerintah secepatnya. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler