"Kami bersama puluhan orang dari organisasi masyarakat sipil menyatakan keprihatinan atas paksaan pembuatan bendungan raksasa Belo Monte yang akan merusak Hutan Amazon, Sungai Xingu, dan mengancam masyarakat adat, masyarakat tepi sungai, keluarga petani, serta nelayan di Brazil," ungkap Islah, Manajer Kampanye Air dan Pangan Eksekutif Nasional Walhi, kepada JPNN, Senin (22/8).
Dijelaskan, solidaritas serupa juga dilakukan secara bersamaan pada hari ini di seluruh dunia
BACA JUGA: MK Diminta Tak jadi Macan Kertas
Ribuan orang telah berkumpul untuk menjalankan aksi solidaritas bagi masyarakat yang terancam oleh pembuatan bendungan raksasa Belo Monte, di depan Kedutaan Brazil di 22 negara di seluruh dunia."Kami sangat prihatin tentang konsekuensi sosial dan lingkungan yang rusak, jika Belo Monte dibangun
Berdasarkan data yang dihimpun Walhi dari berbagai sumber, biaya konstruksi proyek ini tercatat sangat besar, yakni mencapai 20 miliar USD
BACA JUGA: Tim Penjemput Neneng Belum Terbentuk
Ada dugaan bahwa seluruh proses perencanaan dan perizinan lingkungan Belo Monte dilakukan dengan intervensi politik, yang secara terang-terangan mengabaikan aturan hukum tentang hak asasi manusia dan perlindungan lingkungan.Islah yang mewakili puluhan aktivis lingkungan dari berbagai organisasi ini, mengaku yakin bahwa untuk memenuhi kebutuhan energi, Brazil tidak memerlukan pembangunan mega bendungan di Amazon seperti Belo Monte
BACA JUGA: Menhub Optimis Mudik 2011 Lebih Baik
Beberapa contohnya seperti pembangkit listrik dari matahari, angin dan biomassa, yang akan menghasilkan lebih banyak pekerjaan dan pendapatan di BrazilDemikian pula, telah terbukti bahwa sektor pertanian di Brazil dapat terus tumbuh tanpa deforestasi lebih lanjut, melalui peningkatan produktivitas lahan yang sudah dibersihkan," ujarnya.Atas dasar itulah, melalui surat yang tercatat dikirim oleh 20 orang dari berbagai organisasi masyarakat sipil di Indonesia tersebut, pemerintah Brazil diminta untuk melakukan beberapa hal, di antaranya yakni membatalkan proyek Belo MonteIslah mengatakan, apa yang dilakukan pemerintah Brazil dapat dijadikan pelajaran bagi Indonesia, terutama terkait maraknya pembangunan bendungan untuk kepentingan energi.
"Sudah saatnya pemerintah di seluruh dunia, termasuk Indonesia, menghentikan pembuatan bendunganKarena selain efektifitasnya rendah, (pembangunan bendungan) juga menimbulkan pelanggaran HAM dan kerusakan lingkungan dalam jangka panjangIni juga (harus) menjadi perhatian pemerintah kita, karena pemerintah kita saat ini berencana membangun waduk-waduk baruTarget rencana strategis Kementerian Pekerjaan Umum periode 2010-2014 (adalah) menargetkan membangun 19 waduk di seluruh Indonesia," kata Islah(tas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Buru Nunun, KPK Andalkan Tim Lama
Redaktur : Tim Redaksi