jpnn.com - JAKARTA – PT Pertamina membidik beberapa negara yang bakal dijadikan tempat “memasak” minyak menjadi premium. Salah satu negara yang sudah dibidik ialah India.
Kebijakan itu diambil karena kapasitas kilang PT Pertamina sudah penuh. Hal itu membuat perseroan harus mencari solusi untuk bisa mengolah minyak dalam jumlah lebih besar.
BACA JUGA: Kadin Jabar Dukung Kereta Cepat di Bandung
VP Crude Product Trade and Commercial Hasto Wibowo mengatakan, pihaknya mencari solusi yang lebih murah daripada impor premium secara utuh. Salah satu negara yang menurut BUMN energi itu menarik adalah India.
“Nelson complexity index (NCI)-nya bagus membuat produksinya menjadi lebih efisien,” kata Hasto pada Jawa Pos (induk JPNN), Jumat (12/3) kemarin.
BACA JUGA: Saldo Nasabah Rp 100 Triliun, Inilah Penjelasan Resmi Bank Mandiri
NCI adalah ukuran jumlah dan biaya relatif unit upgrading terhadap kapasitas unit distilas. Hasto memang tidak merinci berapa efisiensinya, yang jelas lebih menguntungkan. Namun, dia menekankan bahwa masih perlu pembicaraan lebih lanjut karena belum ada kesepakatan.
Meski demikian, dia sudah memiliki bayangan bahwa minyak mentah yang akan diolah di luar negeri bisa mencapai satu juta juta barel per bulan. Perinciannya, sekitar 290 ribu barel per bulan dari kilang West Qurna milik Pertamina di Irak. (dim/jos/jpnn)
BACA JUGA: Ini yang Diungkap Menteri Marwan dalam Konferensi FAO di Malaysia
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bisnis Hiburan dan Gaya Hidup Dongkrak Industri Kreatif
Redaktur : Tim Redaksi