jpnn.com, GUIZHOU - Pemerintah Tiongkok mengklaim berhasil menghapus kemiskinan di seluruh wilayahnya. Sembilan wilayah miskin terakhir, yang semuanya terletak di Provinsi Guizhou, dinyatakan sudah keluar dari kemiskinan absolut, Senin (23/11).
Sebuah penilaian yang dilakukan oleh lembaga pihak ketiga menunjukkan bahwa insiden kemiskinan di sembilan wilayah itu telah berkurang hingga nol persen.
BACA JUGA: Tiongkok Bagikan Daging Domba Sumbangan Mongolia kepada Tenaga Kesehatan Garis Depan
"Tingkat kepuasan di antara penduduk tercatat lebih dari 99 persen," ujar Li Jian, direktur kantor pengentasan kemiskinan dan pembangunan provinsi tersebut, dalam sebuah konferensi pers.
Menurut Li, pendapatan tahunan rata-rata warga miskin di sembilan wilayah itu telah meningkat menjadi CNY 11.487 (sekitar Rp 24,7 juta), jauh di atas garis kemiskinan nasional yang berada di angka CNY 4.000.
BACA JUGA: Perusahaan Tiongkok Pilih Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik di Jerman
Sebelumnya, Tiongkok telah bertekad mengentaskan kemiskinan absolut pada akhir 2020. Pada akhir 2019, 52 wilayah di Negeri Panda tersebut masih tercatat dalam daftar kemiskinan.
"Menghapus seluruh wilayah yang terbelit kemiskinan dari daftar itu mengindikasikan bahwa Tiongkok telah menuntaskan isu kemiskinan ekstrem yang berlangsung selama 1.000 tahun," kata Gao Gang, peneliti dari Akademi Ilmu Pengetahuan Sosial Guizhou.
BACA JUGA: Seolah Tak Punya Dosa, Tiongkok Kembali Sebut Laut China Selatan Rumah Bersama
"Hal ini juga menunjukkan Tiongkok telah memasuki tahap pembangunan baru."
Dalam tahap pembangunan baru itu, lanjut Gao, lebih banyak upaya vitalisasi di kawasan pedesaan harus dilakukan untuk mengonsolidasikan pencapaian dalam pengentasan kemiskinan. (Xinhua/ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil