jpnn.com - JAKARTA -- Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan bahwa ketidakhadirannya di Istana sepekan lalu karena ia sedang bertugas di Amerika. Ia hadir di Amerika untuk menjadi di Harvard Bisnis School di Boston.
Selain itu, Luhut mengaku menuju Washington membawa surat dari Presiden Joko Widodo untuk Presiden Obama.
BACA JUGA: Luhut: Saya Cuma Membantu, Lehernya Presiden
"Saya bawa surat presiden terus saya ketemu Kepala Pusat Keamanan Amerika Susan Rice," ujar Luhut di kantornya, kompleks Istana Negara, Senin (9/3) malam.
Ditanya isi surat tersebut, Luhut enggan menjawabnya. Ia hanya membenarkan salah satu isi surat itu mengenai rencana kedatangan Jokowi ke Amerika.
BACA JUGA: Warga Surabaya Hilang di Turki, Ogah Salat di Masjid NU
"Ya masak diceritain isi suratnya," sambungnya.
Luhut menampik bahwa tugasnya membawa surat saat itu melangkahi kewenangan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi. Menurutnya, Menteri Retno justru meminta Dubes RI untuk AS mendampingi Luhut menemui Obama.
BACA JUGA: Antisipasi ISIS, Tingkatkan Peran Binmas Hingga ke Pesantren
"Enggaklah. Saya pergi dengan duta besar. Yang ngatur juga duta besar. Saya utusan khusus presiden kan boleh bawa surat presiden ke sana," ujarnya.
Luhut juga kembali menjelaskan bahwa tugasnya hanya melaksanakan perintah presiden. Staf presiden, kata dia, melaporkan tugas orang-orang di bawah presiden. Ia memastikan tidak ada kewenangan yang dilanggar.
"Presiden itu, kalau di tentara sebagai panglima. Beliau itu harus tahu progres pasukannya di bawah, itulah tugas dari staf presiden. Jadi jangan dibalik-balik. Tidak ada yang bertentangan dan melanggar ketentuan karena itu adalah kewenangan presiden," tandas Luhut. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lihat nih...Dua Politisi PDIP Saling Melotot
Redaktur : Tim Redaksi