jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B Panjaitan memastikan pihaknya memberikan perhatian besar kepada petani sawit dalam peningkatan produktivitas dan kesejahteraan.
Dia mengatakan, petani menjadi tulang punggung keberlangsungan industri sawit maupun ekonomi nasional.
BACA JUGA: Khairul Anggap Argumen Luhut Panjaitan Dangkal
“Presiden Joko Widodo memberikan perhatian sangat besar terhadap sawit. Karena sawit ini memberikan kontribusi besar kepada ekonomi dan punya peranan penting terhadap Indonesia. Kalian ini pahlawan bangsa,” ujar Luhut saat memberikan pidato utama dalam Pertemuan Nasional Petani Kelapa Sawit Indonesia 2019 di Jakarta, Kamis (28/2)
Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) menginisiasi Pertemuan Nasional Petani Kelapa Sawit Indonesia bertemakan Sawit Indonesia Berdaulat, Bermartabat dan Berkelanjutan. Jumlah peserta yang hadir mencapai 451 peserta dari seluruh Indonesia.
BACA JUGA: Jujur Saja, Pak Luhut Lebih Mengenal Prabowo ketimbang Jokowi
Terdiri dari 300 petani sawit dari 22 DPW Apkasindo tingkat Provinsi dari Aceh sampai Papua, 100 Petani mewakili DPD Apkasindo di 116 kabupaten di seluruh Indonesia dan 51 orang Petani Sawit dari oraganisasi Petani Aspek PIR dan SAMADE.
Luhut mengatakan perusahaan harus melindungi petani untuk menjaga keseimbagan dalam perekonomian dan mencegah kecemburuan sosial. Dia menambahkan, pemerintah mendorong kelompok tani dapat mengelola pabrik sawit yang bertujuan memasok kebutuhan biofuel di daerah.
BACA JUGA: Rencana Perwira TNI Diberi Jabatan di Kementerian Masih jadi Sorotan
Kemandirian itu harus ada dan pemerintah punya target 30 persen dari produksi sawit menjadi green fuel. Alhasil, impor minyak fosil dapat berkurang besar dalam jangka waktu dua tahun sampai tiga tahun mendatang.
Saat ini, lanjut Luhut, sawit telah menjadi industri super strategi bagi negara. Kontribusi sawit menyerap tenaga kerja lebih dari 17,5 juta orang. Baik secara langsung maupun tidak langsung dan menciptakan kesejahteraan sebanyak 2,3 juta petani kecil.
“Oleh karena itu, peran sektor sawit terhadap pengentasan kemiskinan sangat besar. Perkebunan sawit berpengaruh signifikan terhadap penurunan angka kemiskinan di Indonesia,” ujar Luhut.
Luhut meminta pelaku industri dapat menata praktik perkebunan sehingga Indonesia benar-benar berdaulat, bermartabat dan berkelanjutan. "Terkait urusan keluar, supaya diplomasi kami ofensif. Karena pertahanan terbaik itu adalah menyerang. Kami ini negara besar, enggak boleh diatur-atur apalagi didikte orang," katanya.
Ketua Panitia Pelaksana Pertemuan Nasional Petani Kelapa Sawit Indonesia Rino Afrino menuturkan ada lima tujuan penyelenggaraan acara ini. Pertama, memberikan informasi menyeluruh ke seluruh petani kelapa sawit di 22 Provinsi, mengenai upaya, strategi dan diplomasi pemerintah Indonesia untuk pengembangan kelapa sawit sebagai komoditas strategis nasional yang berkelanjutan.
Kedua, mengidentifikasi permasalahan dan potensi kebun kelapa sawit rakyat terkait legalitas lahan keterlanjuran petani dalam kawasan, sertifikasi, produktivitas, infrastruktur, harga TBS, ISPO, dan pemanfaatan energi terbarukan.
Ketiga adalah menghimpun usulan-usulan dan pertimbangan teknis terkait pengembangan kelapa sawit Indonesia khususnya perkebunan rakyat.
Keempat yaitu menginisiasikan komitmen bersama para pemangku kebijakan dan pelaku usaha perkebunan sawit Indonesia. Dan kelima adalah meningkatkan dan menguatkan peran APKASINDO sebagai wadah seluruh petani kelapa sawit di seluruh Indonesia. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fadli Zon Dukung Luhut Laporkan Hoaks Cium Kaki Prabowo
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga